Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Tarif Trump: Ancaman Resesi bagi Ekonomi AS?

15 April 2025   00:17 Diperbarui: 14 April 2025   22:17 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump Gaya Artificial Intelligence (AI)

Kebijakan tarif agresif yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (03/04/2025), menimbulkan kekhawatiran serius tidak hanya di kalangan internasional, tetapi juga di dalam negeri AS sendiri.  Kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan nasional ini berpotensi menjadi bumerang, memicu resesi ekonomi di negara adidaya tersebut.

 

Secara sederhana, kebijakan tarif adalah penetapan bea masuk pada barang impor untuk melindungi industri dalam negeri. Namun, kebijakan tarif universal 10% yang diumumkan Trump, kecuali untuk Kanada dan Meksiko (berlaku sejak 5 April 2025), dan tarif resiprokal tambahan untuk negara-negara dengan surplus perdagangan (berlaku sejak 9 April 2025), memicu kekhawatiran akan dampak negatifnya.

 

Langkah Trump untuk memberlakukan tarif tambahan yang signifikan terhadap sejumlah negara, termasuk China (total 145%), Kamboja (49%), Vietnam (46%), Thailand (36%), Indonesia (32%), Taiwan (32%), India (26%), dan Korea Selatan (25%), menimbulkan potensi perang dagang yang meluas. Tarif ini akan dikenakan pada berbagai produk impor, seperti elektronik, garmen, tekstil, komponen teknologi, mineral, minyak kelapa sawit, dan kendaraan.

 

Kebijakan ini menimbulkan beberapa kekhawatiran utama:

 

- Kenaikan Harga Konsumen: Tarif impor akan meningkatkan harga barang-barang di pasaran AS, membebani konsumen dan mengurangi daya beli.

- Penurunan Daya Saing: Tarif dapat mengurangi daya saing perusahaan AS di pasar global, karena produk-produk mereka menjadi lebih mahal dibandingkan produk impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun