Mengapa Ini Bisa Terjadi?
Ada beberapa alasan mengapa bank syariah tidak bisa serta-merta memberikan biaya pembiayaan yang jauh lebih murah daripada bank konvensional:
Biaya Operasional yang Sama
Bank syariah harus menjalankan operasionalnya dengan cara yang tidak jauh berbeda dari bank biasa. Mereka tetap perlu menutupi biaya pegawai, infrastruktur, teknologi, dan lain-lain.-
Regulasi dan Kebijakan Moneter yang Sama
Bank syariah tetap beroperasi di bawah aturan dan pengawasan yang sama dengan bank konvensional. Misalnya, tingkat suku bunga acuan (BI Rate) tetap menjadi referensi biaya modal bank. Model Bisnis yang Mirip
Akad-akad syariah saat ini banyak mengadaptasi model jual beli dengan margin yang dipatok di muka, sehingga secara ekonomi hasil akhirnya mirip dengan bunga.Persaingan Pasar
Bank syariah juga harus bersaing secara komersial agar tetap survive dan menarik nasabah. Ini membuat mereka menetapkan margin keuntungan yang kompetitif, kadang tidak jauh berbeda dengan bunga bank konvensional.
Apakah Bank Syariah Hanya "Pemanis"?
Banyak orang berharap bank syariah dapat benar-benar memberikan solusi pembiayaan tanpa riba yang murni dan adil. Namun kenyataannya, sistem saat ini cenderung meminjam "wajah" syariah sebagai pemanis agar masyarakat Muslim merasa aman dan sesuai dengan ajaran agama.
Jika total biaya yang harus dibayar hampir sama, maka apakah sistem syariah yang dipakai sudah benar-benar menghindari riba, atau hanya mengubah istilah saja?
Ini menjadi pertanyaan yang sangat penting, karena umat membutuhkan solusi ekonomi yang benar-benar berbeda, bukan sekadar pergantian kata.
Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Umat