Ketika bank syariah hanya menjadi "label" dan bukan solusi substansial, dampaknya terhadap masyarakat bisa beragam:
Munculnya persepsi keliru bahwa semua pinjaman di bank syariah aman dan halal, padahal beban keuangan bisa tetap berat.
Kesulitan dalam mengakses pembiayaan murah yang benar-benar adil dan berkeadaban.
-
Risiko kekecewaan dan hilangnya kepercayaan terhadap lembaga keuangan syariah.
Terus terjebaknya umat dalam siklus utang yang membebani kehidupan sehari-hari.
Apa Solusinya?
Untuk mencapai tujuan ekonomi Islam yang sesungguhnya, perlu ada:
Inovasi model bisnis pembiayaan yang benar-benar adil dan tidak sekadar mengubah istilah.
Keterlibatan ulama, ekonom, dan regulator dalam menciptakan standar dan pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik perbankan syariah.
Pendidikan ekonomi dan literasi keuangan agar umat dapat memahami perbedaan substansi, bukan hanya label.
Alternatif pembiayaan berbasis komunitas dan koperasi syariah, yang mungkin lebih dekat dengan konsep keadilan ekonomi Islam.