Mohon tunggu...
Hariman A. Pattianakotta
Hariman A. Pattianakotta Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuka musik

Bekerja sebagai Pendeta dan pengajar di UK. Maranatha

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SBB yang Tak Kunjung Membaik: Catatan untuk Pembaruan

7 Mei 2021   14:25 Diperbarui: 7 Mei 2021   14:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hal ini penting agar negeri-negeri dan dusun-dusun dapat menata diri dengan lebih baik. Mereka dapat didampingi untuk mengelola potensi-potensi yang dimiliki dengan tugas dan wewenang yang besar. Dan dengan ini, Payapo dapat menepis anggapan bahwa pembiaran negeri-negeri adat tanpa pemerintahan definitif adalah supaya pemerintah daerah, dalam hal ini Payapo dan kroni, dapat menggarap secara sewenang-wenang tanah-tanah dan berbagai kekayaan yang terkandung di atas dan di dalam tanah-tanah adat di SBB.

Untuk mewujudkan SBB yang maju, suka atau tidak, hal itu harus dimulai dari pembangunan negeri, dusun, dan desa. Karena itu, pemerintahan dan regulasinya mesti ditata, sehingga pemerintah negeri, dusun dan desa berupaya optimal untuk membangun negeri, dusun, dan desanya. 

Jika negeri, dusun, dan desa dipimpin secara definitif dan didampingi melalui gerakan pembangunan yang dilakukan secara terintegrasi dalam jaringan pemberdayaan yang dipandu Pemda SBB, maka pasti SBB akan menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun