Mohon tunggu...
Adi Hariadi
Adi Hariadi Mohon Tunggu... -

Hariadi is my Name.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Itu Imlek? (Hasil Observasi)

21 Februari 2012   11:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 4646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama “Cheongsam,” yang berarti hanya “gaun panjang,” memasuki kosakata bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Kanton). Di bagian lain dari negara termasuk Beijing, bagaimanapun, ini dikenal sebagai “qipao”, yang memiliki sejarah di belakangnya.

Ketika penguasa Manchu awal datang ke China, mereka mengorganisir orang-orang tertentu, terutama Manchu, menjadi “banner” (qi) dan menyebut mereka orang banner “” (qiren), yang kemudian menjadi longgar atas nama semua Manchu. Para wanita biasanya Manchu mengenakan gaun satu potong yang, juga, kemudian disebut “qipao” atau “pakaian banner.” Meskipun Revolusi 1911 menggulingkan kekuasaan Qing (Manchu) Dinasti, gaun perempuan selamat dari perubahan politik dan, dengan perbaikan kemudian, telah menjadi pakaian tradisional wanita Cina.

Mudah dan nyaman untuk dikenakan, Cheongsam yang cocok sosok wanita Cina.Bagian leher adalah tinggi, kerah tertutup,  dan lengan yang mungkin baik pendek, menengah atau panjang penuh, tergantung pada musim dan seleraGaun itu adalah kancing di sisi kanan, dengan dada yang longgar, pinggang pas, dan celah dari sisi, semua yang menggabungkan untuk menonaktifkan bentuk keindahan wanita.

Cheongsam ini tidak terlalu rumit untuk membuatnya. Juga tidak meminta terlalu banyak materi, karena tidak ada aksesoris seperti ikat pinggang, syal, ikat pinggang atau hiasan tambahan untuk pergi dengannya.

Lain keindahan Cheongsam adalah bahwa, terbuat dari material yang berbeda dan bervariasi panjang, mereka dapat dikenakan baik pada acara-acara santai atau formal. Dalam kedua kasus, itu menciptakan suatu kesan pesona sederhana dan tenang, keanggunan dan kerapian. Tidak heran jika begitu banyak disukai oleh perempuan tidak hanya dari Cina tapi juga negara-negara asing.

REALITAS FASHION SAAT IMLEK


1. Warna untuk Imlek adalah merah dan kuning emas

Warna merah melambangkan keberuntungan, sedangkan warna kuning emas melambangkan keagungan dan rejeki.

2. Busana Imlek menggabungkan antara sisi elegan dan tradisi Cina

Memakai busana warna merah dan emas saja tidak cukup memberi kesan oriental saat Imlek. Perhatikan model busana Anda.

3. Aksen bordir pada busana Cina mengandung simbol-simbol tertentu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun