Suatu saat kau sibuk berpikir dan bertanya,
"Mengapa damai tak kunjung menemuiku?"
Fajar dan senja telah tanggalkan romantisnya,
"Tak ada lagi kedamaian," katamu
Kau bahkan lupa menuliskan dan mengeja
huruf-huruf yang berbunyi "damai"
Kau ajak aku melacak jejaknya
Barangkali masih tersangkut mimpi malam tadi
Atau dibawa pergi pelangi
Untuk disemai di lain hari?
Kawan, hiruk-pikuk telah menuangi kepalamu
Hingga damai yang berserak alpa dari pandangmu
Lihatlah, gurat warna bunga-bunga
atau panorama sayap kupu-kupu!
Baiklah, kalau kau tak perduli
pada bunga dan kupu-kupu!
Mari hayati coklat hangat manis
yang pernah memaksamu
bergumam tanpa ragu,
"Inilah nikmat dunia!"
Pada belantara kesibukan
Pernah juga kau dihenyakkan
yang kepulkan aroma wangi damai
Ah, damai ...
Ke mana aku mencari,
keluhmu sambil memirsa televisi
Â
Surabaya, 04/07/2017