Meninggalkan kesan pada balon-balon, kertas warna-warni, gambar-gambar lucu, dan senyum Ibunda Guru
Kasih sayang nenek memang tidak sepanjang jaman. Tapi, kenangan yang melekat dari kebersamaan itu terus hidup. Bahkan, saat nenek sudah tiada.
Kenangan tentang kekasih tiba-tiba muncul disaat menikmati pesona hutan bakau (mangrove), walau kini hanya meninggalkan sejuta luka.
bersatulah dalam diri untuk menyapa semesta......,
Jadi Tiktoker butul ilmu dan keterampilan. Buka asal klik kemudian main pajang.
Lalu kota, menggoda laron-laron beterbangan. Padahal dia api yang menjebak, membakar harapan. Baca puisi Perempuan-Perempuan Laron di sini.
Puisi tentang memori dan kerinduan pada suasana tertentu
Elakshi merupakan putri dari satu negeri kecil yang dulu sangat makmur dan dia hidup dalam keluarga yang tak bisa di jangkau
Larut malam telah berlalu. Ku duduk dengan tenang bekerja entah apa yang terjadi.
Deretan hamparan-hamparan menancapkan utus cinta. Duduk dan berdiri sama rendahnya, simbol perwujudan kesetaraan.
Lewat nyanyian lamaaku telah meloncati jembatan nadauntuk pulangmungkin kita dapat bersua di nada Dsetelah kau tiba dalam irama daun-daunBersama
Ilustrasi. Foto oleh Djordje Petrovic/ Pexels. Esok pagi coba luangkan waktu sebentar saja, buka jendela, menghidu bau tanah juga aroma serumpun&
Serinai pelangi menembus di awanSaat detik berlalu menjumpai hariBetapa Sang Waktu berjalan tertahanOh, mematung jiwaku terpana indahmu Pes
Tralala trililiBiarkan ku bernyanyiAlunan mewakili filosofiKetukan nada yang berlariKata-kata kolaborasiLa di da diBiarkan ku bernyanyiMenanyakan kaba
Aku akan terus bernyanyi hingga serak suara iniMemang sudah pada dasarnya kita akan mengalunkan syair syair yang syahdu diantara bukit dan lembahMerek
Suatu saat kau sibuk berpikir dan bertanya,"Mengapa damai tak kunjung menemuiku?"Fajar dan senja telah tanggalkan romantisnya,"Tak ada lagi kedamaian,
Setelah sekian lama Tratag Budaya Estetik seperti diam, kini 'berbicara' lagi. Mencoba memicu diri untuk lebih kreatif dan 'bersuara' lagi dalam kemas
Aku menerawang nyanyian lautandengan kepulan kenangandari secangkir kopi yang kau buat barusanKopi racik murah dengan segala rasaAku tidak pernah perc
Gadiskukau termenung, tersenyum manjamenikmati aroma hitam putih suasanadi sekitaran, dalam kesendirianmemaknai waktu dari sketsa udaramenjajaki rindu