Mohon tunggu...
Hardius Usman
Hardius Usman Mohon Tunggu... Dosen - Humanitarian Values Seeker in Traveling

Doktor Manajemen Pemasaran dari FEUI. Dosen di Politeknik Statistika STIS. Menulis 17 buku referensi dan 3 novel, serta ratusan tulisan ilmiah populer di koran. Menulis hasil penelitian di jurnal nasional maupun internasional bereputasi. Mempunyai hobby travelling ke berbagai tempat di dunia untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tulisan Traveler adalah Penghibur dalam Kesusahan

7 Juni 2020   17:45 Diperbarui: 7 Juni 2020   17:40 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sekalipun demikian, bukan berarti kita berlaku acuh tak acuh saja terhadap penilaian orang, sebab ada standar umum yang harus kita penuhi dalam berperilaku agar kita tidak dipandang negatif. 

Untuk itu traveler tetap perlu sering-sering melihat diri di cermin, lalu perbaikilah apa yang masih belum sempurna. Demikian pula dalam menulis, selain memperhatikan perspektif dan tehnik penyajian, standar kepatutan wajib dipenuhi oleh para traveler.

Dalam proses menggapai kesenangan sebagaimana tujuan traveling, semua traveler sesungguhnya mendapat berbagai pembelajaran yang sangat penting. 

Dalam setiap perjalanan traveler akan mendapat pengalaman dan pengetahuan yang mungkin tidak dimiliki semua orang, karena tidak tersedia di bangku sekolah. 

Bertambahnya pengalaman dan pengetahuan akan membuat traveler memiliki wawasan yang lebih luas, yang seharusnya membawa dampak positif terhadap sikap dan perilaku traveler sehari-hari, yang berguna bagi dirinya sendiri maupun kehidupan sosialnya.

Pengalaman dan pengetahuan diperkaya oleh penggalian makna. Traveler tidak hanya menyaksikan berbagai hal dalam perjalanan hanya sebagai benda atau peristiwa semata. 

Traveler tidak akan memandang gunung sekedar sebagai gunung, tetapi bisa sebagai kecantikan, anugerah, atau keteguhan. Travel tidak akan memandang  lukisan sekedar lukisan, tetapi mungkin dipandang sebagai kecerdasan, pemberontakan atau ketabahan. Kecerdasan traveler dalam menginterpretasikan berbagai hal yang dijumpainya selama perjalanan dapat memberikan nilai-nilai positif pada jiwa.

Jadi dapat dikatakan bahwa traveling adalah menuju kesenangan melalui perluasan wawasan berbasis pengetahuan dan pengalaman. Membagi pengalaman dan pengetahuan merupakan suatu tindakan yang positif. 

Apalagi traveler adalah orang yang terlatih menggali makna, sehingga traveler dapat menginterpretasikan perjalanan yang pernah dilalui sesuai dengan kebutuhan saat ini. 

Disamping itu, umumnya sebuah perjalanan dilakukan untuk menemukan keindahan. Pada saat seperti ini, tentu menebarkan keindahan merupakan perbuatan yang sangat baik.

 Pengorbanan traveler untuk meluangkan waktunya, guna merangkai kata demi kata, atau memilih foto dan video yang penuh keindahan, dan mempublikasikannya ke berbagai media tentu sangat dibutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun