Ketika kritik datang, anak mereka yang dijadikan tameng. Ketika pujian datang, mereka yang paling dulu tampil di depan kamera. Atau jangan-jangan yang lebih sadis lagi, anaknya sengaja dijadikan clickbait. Semoga saja tidak demikian.
Maka, jika kita mau bicara tentang siapa yang layak disorot, jawabannya terang benderang: bukan Ryu, melainkan orang tuanya. Mereka yang seharusnya bertanggung jawab penuh atas keputusan ini.Â
Mereka yang harus dikritisi karena membiarkan anak kecil mereka menjadi simbol palsu "perintis" sambil memetik keuntungan dari sorotan publik. Dan jika publik masih sibuk menghina anaknya alih-alih menghantam pembuat narasi di belakangnya, itu hanya membuktikan satu hal: kita semua, netizen dan orang tua, sama-sama gagal belajar menjadi dewasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI