Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sosok-sosok Kontroversial di Timses Jokowi

19 Agustus 2018   16:34 Diperbarui: 19 Agustus 2018   19:06 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: detik.com)


Usai kedua capres/cawapres mendaftar di KPU pada Jumat 10 Agustus 2018 lalu, koalisi masing-masing segera sibuk membentuk tim sukses atau tim pemenangan. Orang-orang yang dinilai memiliki pengikut atau penggemar biasanya menjadi incaran untuk dijadikan anggota timses, misalnya artis, mantan pejabat, olahragawan, atau siapa saja yang dinilai punya potensi memengaruhi pilihan orang-orang. 

Ada beragam alasan seseorang menjadi anggota timses dari capres/cawapres. Ada yang karena mengidolakan si capres, dll., namun tidak sedikit pula yang karena kena dibodoh-bodohi. Ada yang menjadi tim sukses karena tuntutan profesi, dalam arti dibayar.

Di lain sisi, ada pula yang jeli melihat peluang dan kesempatan apabila calon yang dia dukung menang. Jabatan atau kedudukan akan didapat sebagai imbalan dedikasi dan pengabdiannya selama kampanye.

Alasan yang paling baik adalah dikarenakan kesamaan ideologi dengan capres, karena panggilan hati nurani melihat ketulusan dan keberhasilan seseorang dalam menunaikan tugas. 

Di timses Jokowi paling tidak ada dua nama yang tergolong "kontroversial", yakni Farhat Abbas dan Razman Nasution. Disebut kontroversial, karena jika menyimak sepak-terjang kedua orang ini yang suka bikin "rame", mestinya mereka masuk ke kubu Prabowo - Sandi. Lalu kenapa kok malah menjadi bagian dari timses Jokowi?

Farhat Abbas, seorang pengacara yang sering membela selebriti yang terkena perkara. Mungkin gara-gara itu pula dia terkenal bagai seorang selebriti, apalagi kemudian menikahi seorang selebriti, Nia Daniati, artis penyanyi yang bisa membawa lagu-lagu berirama sendu. Tapi pasangan ini telah bercerai beberapa waktu lalu, setelah mengarungi bahtera rumah tangga selama belasan tahun.

Sewaktu musim Pilkada DKI 2017 lalu, Farhat mendukung Ahok - Djarot. Banyak yang menduga, hal ini disebabkan di kubu Anies - Sandi ada Ahmad Dani yang sangat vokal dan "berisik". Entah apa musababnya penyanyi Ahmad Dani tampaknya sangat ingin melihat Ahok terjungkal dari kursi gubernur DKI.

Saking bencinya, penyanyi ini pernah mengatakan akan pindah dari DKI Jakarta apabila Ahok kembali menang pilkada dan menjadi gubernur DKI lagi. Dari sini saja sudah kelihatan bagaimana "anti"nya Ahmad Dani terhadap Ahok. Bersama Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Ahmad Dani bagaikan trio yang kompak menyerang Ahok.

Sementara itu, publik pun tahu bahwa selama ini hubungan antara Farhat Abbas dan Ahmad Dani memang tidak akur. Sejak beberapa waktu kedua orang saling serang di medsos. Hubungan keduanya bagaikan air dan minyak, yang sulit bersatu, apalagi kompak bekerja dalam sebuah tim. 

Keberadaan Ahmad Dani di kubu Anies - Sandi inilah yang diduga menjadi penyebab Farhat memilih bergabung dengan kubu Ahok di pilkada dulu. Dan ini berlanjut dalam Pilpres 2019.

Di Pilpres 2019 ini, Ahmad Dani tetap menjadi pendukung militan bagi Prabowo yang maju pilpres bersama Sandiaga Uno. Penggubah lagu yang melahirkan banyak penyanyi terkenal ini baru-baru ini bahkan diberitakan rela menjual rumah mewahnya untuk digunakan mendukung kampanye pasangan Prabowo - Sandi

 Nah, menilik sejarah perseteruan ini, maka jelaslah bahwa keberadaan Ahmad di tim Prabowo tentu saja tidak pas untuk Farhat Abbas, sehingga memilih bergabung dengan timses Jokowi - Ma'ruf. 

Lalu bagaimana dengan Razman Nasution? Pengacara yang satu ini pun dulu berada dalam jajaran pendukung Anies - Sandi. Kevokalan dan kengototan orang Batak yang satu ini memang sangat pas digabungkan dengan orang-orang di barisan Anies - Sandi dulu yang terkenal militan dan bersemangat luar biasa dalam rangka menghentikan Ahok.

Kita sudah lihat bagaimana orang-orang militan ini dalam setiap kampanye dan demo yang terus bersuara lantang dan wajah garang menuntut AHOK dihukum karena tuduhan menista agama. 

Tapi di Pilpres 2019 ini, Razman Nasution kok malah merapat ke Jokowi? Jujur saja, kita sedikit bingung waktu baru membaca berita tentang bergabungnya dia ke kubu tim Jokowi. Ada rasa pangling pula saat melihat foto dirinya bersama anggota timses Jokowi yang lain. "Enggak salah, nih?" kata beberapa orang waktu itu.

Saya sih tidak mengerti apa latar belakangnya kenapa Razman Nasution meninggalkan kubu Prabowo. Apakah hubungan mereka memang sudah retak? Sejak kapan dan mengapa? Saya juga tidak mengerti. 

Tapi tentang bergabungnya Razman ke kubu tim pemenang Jokowi - Ma'ruf, saya mencoba menganalisis secara positif saja. Begini kira-kira. Pada 7 November 2017 lalu, Presiden Jokowi yang asli wong Solo, Jawa Tengah, menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan seorang pemuda Batak, bermarga Nasution. Bobby Nasution nama lengkap sang menantu ini.

Karena menikah dengan adat Batak, maka Kahiyang pun diberi marga Siregar (baca: boru Siregar). Nah, sebagai ayah, Jokowi pun dianugerahi marga Siregar. Maka dalam lingkup adat Batak, presiden kita bernama Joko Widodo Siregar. 

Nah, apakah karena Jokowi Siregar punya menantu bermarga Nasution itu, maka Razman Nasution pun memutuskan untuk mendukung Jokowi? Bisa saja. Toh sesama keluarga harus saling dukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun