Mohon tunggu...
Coach Hanny Muchtar
Coach Hanny Muchtar Mohon Tunggu... Pendiri Radani Emotional Wellness

Master of IO Psychology dari Adler University, Canada. Certified Organizational Coaching, IO Psychologist, dan fasilitator Systemic Constellations untuk keluarga dan organisasi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi Agustus 2025: Alarm Untuk Memutus Rantai Tragedi Berulang Bangsa.

1 September 2025   15:46 Diperbarui: 1 September 2025   20:01 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan? Langkah Konkret sebagai Pemutus Siklus

Perubahan sistemik dimulai dari perubahan individu. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita dorong bersama untuk memutus siklus ini:

  1. Integrasikan Pendidikan Kecerdasan Emosional (EQ) dan Nilai Universal Sejak Dini:
    1. Kurikulum sekolah harus mengajarkan empati, regulasi emosi, dan berpikir kritis. 
    2. Kelima nilai universal, yaitu Cinta Kasih Tanpa Kekerasan, Kemurahan Hati, Kejujuran, Rajin, Sederhana Tidak Berlebihan, harus menjadi fondasi karakter, bukan sekadar hafalan. 
    3. Nilai-nilai inilah yang mencegah luka akibat ketidakadilan dan kesenjangan.
  2. Terapkan "Trauma-Informed Leadership":
    1. Para pemimpin dan pejabat negara perlu memahami dampak trauma kolektif. 
    2. Setiap kebijakan dan komunikasi harus lahir dari empati, pengakuan atas rasa sakit masyarakat, dan keinginan tulus untuk menyembuhkan, bukan mengontrol.
  3. Bangun Komunikasi Empatik di Setiap Lini:
    1. Latih para pemangku kebijakan untuk Komunikasi Empatik. 
    2. Bicaralah untuk menyembuhkan dan menyatukan, bukan untuk membela diri atau menyerang. 
    3. Publik butuh didengar, bukan sekadar dijanjikan.
  4. Pengakuan:
    1. Mengakui secara resmi dan menghormati korban-korban dari setiap tragedi dalam sejarah Indonesia. 
    2. Pengakuan adalah langkat pertama penyembuhan trauma kolektif.

Penutup: Menuju Indonesia yang Traumatik menjadi Indonesia yang Tangguh

Peristiwa berulang adalah sebuah panggilan untuk berevolusi. Mari kita jawab dengan menjadi Pencipta masa depan, bukan korban masa lalu. 

Dengan membangun kesadaran kolektif, mempraktikkan empati, dan berani meminta pertanggungjawaban dengan cara yang elegan dan cerdas, kita bisa mengubah luka menjadi kekuatan.

Masa depan Indonesia ditentukan oleh pilihan kita hari ini: tetap berputar dalam Segitiga Drama atau bersama-sama melangkah menuju Segitiga Pemberdayaan.

Mari kita jadi generasi pemutus siklus.

Salam sehat dan berdaya,

Coach Hanny Muchtar, MIOP
IO Psychologist
Founder Radani Emotional Wellness

IG: Hanny_Muchtar

Sumber & Bacaan Lanjutan:

  • Karpman, S. (1968). Fairy Tales and Script Drama Analysis.
  • Emerald, D. (2006). The Power of TED* (The Empowerment Dynamic).
  • Hellinger, B. (1990s). Systemic Constellations Work.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun