Mohon tunggu...
Hanaaaaa_17
Hanaaaaa_17 Mohon Tunggu... Mahasiswa

My name is Hana i Like K-pop Music and i Like movies My hobby is drawing and Writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Tidak Butuh Manusia, Tapi Manusia yang Selalu Membutuhkanya

29 Mei 2025   20:09 Diperbarui: 29 Mei 2025   20:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kitab Weda, dalam Bhagavad Gita, Krishna (perwujudan Tuhan) berkata:
"Aku adalah sumber dari segala yang ada; dari-Ku segala sesuatu berasal. Orang bijak yang mengetahui ini, menyembah-Ku dengan sepenuh hati." (Bhagavad Gita 10:8)

dari kutipan tersebut menekankan bahwa semua itu berasal dari Tuhan, dan kembali kepada-Nya. Pengakuan ini bukan karena Tuhan butuh disembah, tapi karena manusia butuh kembali pada asal dan tujuan hidupnya.

Bahkan dalam ajaran Budha, meskipun tidak menuhankan entitas luar secara teistik, konsep "ketergantungan pada sesuatu yang lebih tinggi dari ego" tetap hadir. 

Dalam Dhammapada tertulis:

"Manusia yang tidak memiliki perlindungan dalam dirinya sendiri, tidak akan pernah aman. Carilah perlindungan dalam Dharma."
(Dhammapada 160)

Dharma di sini adalah jalan kebenaran, hukum alam semesta, yang memberi arah bagi jiwa yang gelisah.


Jadi, dari berbagai agama itu masing-masing mengajarkan hal yang sama, bahwa manusia butuh sesuatu yang lebih tinggi dari dirinya. Dan itu hanya bisa ditemukan saat kita merendahkan hati dan mempercayai keberadaan Tuhan.

Di dunia yang sekarang serba cepat, penuh tekanan, dan juga penuh tuntutan, kita butuh satu hal penting berupa keyakinan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan itu datang dari kepercayaan kita kepada Tuhan.

Tanpa iman, kita akan mudah goyah. mudah stres, cemas, atau merasa sendirian. Tapi kalau dalam hati kita ada rasa percaya bahwa ada Tuhan yang Maha Tahu, Maha Baik, dan selalu bersama kita, maka hidup rasanya akan lebih tenang.

Mempercayai Tuhan bukan berarti semua masalah akan hilang. Tapi kita punya kekuatan untuk tetap jalan, tetap waras, dan tetap bersyukur, meskipun jalan yang ditempuh begitu berat.

Iman dan kepercayaan bukan hanya sekedar soal ibadah formal, tapi soal rasa yakin bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian. Di saat semua orang pergi, saat semua rencana gagal, Tuhan tetap ada di sana. Mendengar, mengerti, dan menemani kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun