Mohon tunggu...
Hanna Aulia Sudzada
Hanna Aulia Sudzada Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 12 MIPA 4

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jenderal A.H Nasution

21 November 2021   00:42 Diperbarui: 21 November 2021   06:46 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Tahun 1940, Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda-pemuda Indonesia Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) dengan syarat utama mempunyai ijazah HBS AMS ia pun memutuskan untuk mengikuti seleksinya. Ternyata ia dinyatakan lulus seleksi.

 Setelah pengumuman bahwa ia dinyatakan lulus ia pun langsung bergegas pergi ke Bandung untuk menjalani kehidupan di asrama taruna CORO. Hari pertama ia jalani dengan melaksanakan kegiatan baris-berbaris, ia merasa bahwa kehidupan menjadi tentara sangat keras. Hari pun terus berlalu ia naik pangkat menjadi kopral. Dan tiga bulan lagi ia mendapatkan kesempatan naik pangkat menjadi sersan.

 Ia menghabiskan masa lajangnya pada tahun 1947, saat ia menjabat sebagai Panglima Divisi Siliwangi. Tepat pada 30 Mei 1947 di Ciwidey ia dan Sunarti melangsungkan pernikahan, dua hari setelah pernikhannya ia pun kembali kedalam tugasnya. Pernikahannya dukarunai dua orang putri yang bernama Hendrianti Shara Nasution dan Ade Irma Nasution.

 Singkat cerita, pada malam hari pergantian waktu 30 September 1965 udara sangatlah panas. Hal ini membuat ia menjadi tak bisa memejamkan matanya untuk tidur terlelap pun tidak bisa karena banyak nyamuk. Pada malam hari itu mereka dikejutkan oleh suara senjata. Pasukan Cakrabirawa dengan kejam memberondong siapa saja yang ada di jalan Teuku Umar, Menteng. Karena ia belum terlelap dan ia menyadari akan kehadiran pasukan Cakrabirawa dengan sigap ia menggendong anaknya Ade Irma yang masih berumur 5 tahun. Ia pun berhasil kabur dengan melompati tembok rumahnya.

"Uda cepat pergi dari sini, biar aku saja yang menahan pintunya" Ucap istrinnya

"Bagaimana dengan kamu?" Balasnya dengan nada khawatir

"Aku tidak apa-apa, sekarang pergi cepat" Balas istrinya sambil menahan pintu

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik disini" Ucapnya sembari melompati tembok rumahnya

 Pasukan masih dengan kejam menembaki rumah AH. Nasution di kejadian ini anaknya Ade Irma Nasution anak keduanya tertembak dalam pangkuan ibunya, anaknya harus gugur mendahului ayahnya akibat peristiwa kebiadaban G30S/PKI.

 Jakarta, 6 September 2000, ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah menderita stroke dan kemudian koma. Ia tutup usia pada 87 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun