Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaul Bebas Semakin Tak Terkendali, Saatnya Negara Lebih Peduli

9 April 2024   22:43 Diperbarui: 9 April 2024   22:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaul Bebas Semakin Tak Terkendali

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) merilis data remaja yang hamil di luar nikah berjumlah 50 ribu pada Januari 2023 lalu. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, dispensasi perkawinan anak meningkat 7 kali lipat sejak 2016. Total permohonan dispensasi pada 2021 mencapai 59.709 dan terus meningkat hingga hari ini. Hasto, Kepala BKKBN menyebutkan banyaknya permintaan dispensasi perkawinan anak tidak bisa ditolak karena mayoritas atau 80% anak yang telah hamil duluan. CNN (18/1/2023)

Hasto kemudian menambahkan bahwa penyebab anak-anak remaja yang terlibat pergaulan bebas itu karena faktor pendidikan yang rendah dalam hal ini pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Hasto mennyatakan sebagian masyarakat masih menganggap pendidikan seks adalah sesuatu yang tabu. Padahal, Hasto menilai pendidikan itu kunci untuk menekan kasus hamil di luar nikah. CNN (18/1/2023)

Benarkah maraknya pergaulan bebas hari ini sebagian besar disebabkan karena minimnya pengetahuan pendidikan seks? Apakah hal tersebut menjadi penyebab utama atau ada penyebab lainnya yang menjadi biang masalah tak terkendali nya pergaulan remaja hari ini? Sesungguhnya maraknya pergaulan bebas disebabkan oleh sistem kehidupan sekuler liberal kapitalis yang memaksa setiap orang untuk bermaksiat.

Minimnya pendidikan seks bukanlah penyebab utama karena sistem kehidupan yang bernuansa sekuler liberal hari ini lah yang menjadi penyebab utama akan maraknya gaul bebas. Bagaimana tidak disebut sekuler nan liberal jika kebijakan yang dibuat pemerintah justru meminggirkan peran agama. Akibatnya penyelesaian kasus-kasus gaul bebas atau yang serupa hanya berfokus kepada penangkapan korban atau melindunginya. Sedang akar masalahnya yaitu kehidupan liberal (bebas) yang menghiasi lingkungan masyarakat saat ini tidak pernah dituntaskan.

Negara seakan tidak pernah serius menuntaskan pergaulan bebas karena tidak adanya aturan baku yang melarang berpacaran dan ikhtilat (campur baur antar lelaki dan perempuan). Masyarakat dan generasinya justru dibiarkan berperilaku bebas asal tidak berbuat kriminal Padahal pergaulan bebas yang ada saat ini sudah termasuk kriminal karena dampaknya telah merusak tatanan keluarga, masa depan dan pribadi generasi.

Negara yang juga berpandangan kapitalis juga tak peduli akan nasib generasi. Buktinya konten-konten film, drama, dan musik yang berbau syahwat terus diadakan oleh pemerintah karena tentu industri dunia hiburan terbukti membawa cuan yang besar. Negara juga tidak menutup tempat-tempat yang berbau maksiat seperti kelab-kelab malam, tempat karaoke, lokalisasi, dan konser yang malah difasilitasi dengan adanya miras. Inilah corak negara kapitalis yang hanya mementingkan aspek keuntungan materi semata namun mengabaikan aturan Ilahi dan kemaslahatan generasi.

Alhasil, generasi pun tumbuh menjadi seseorang yang hanya mengejar kesenangan, mengejar materi sebanyak-banyaknya dan bebas memuaskan syahwat jahannamnya dengan pacaran atau berbuat zina. Naudzubillah min dzalik. Ditambah lagi peran orang tua dan masyarakat yang cuek dalam mendidik generasi dengan pemahaman agama menjadi salah satu sebab remaja hari ini bergaul bebas. 

Lihat saja fakta kasus di atas dimana remaja tersebut adalah pribadi yang tertutup dan tak banyak berinteraksi dengan keluarga. Bisa jadi sebagian besar remaja tumbuh dengan perhatian yang kurang dari keluarganya dan akhirnya mencari perhatian lain pada remaja yang juga mengalami sama.

Wahai... baru sadarlah kita jika kerusakan moral remaja hari ini tidak terjadi dalam satu malam atau hanya menimpa individual remaja tersebut melainkan permasalahan gaul bebas ini adalah permasalahan sistemik yang artinya kasus-kasus ini telah merata menimpa 80% generasi. Lalu masa depan apa yang kita harapkan jika para pemudanya hari ini justru dirusak dengan sistem sekuler liberal nan kapitalis? Adakah solusi sempurna untuk menekan pergaulan bebas generasi hingga habis tak bersisa?

Saatnya Negara Lebih Peduli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun