Bulan ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan bulan untuk mendapat pahala bagi Rani. Karena dia bisa pulang kantor lebih cepat setiap harinya, yaitu pukul 4 sore. Dimana normalnya dia harus pulang jam 5 sore. Tapi itu tidak berlaku pada hari itu. Hari rabu yang sendu, karena magrib tadi di landa hujan yang deras dan Rani hanya bisa buka puasa di kantor. Rani ada deadline kerjaan yang harus dia selesaikan hari itu. Rani hanya memakan satu porsi dimsum dan es teh yang diberikan oleh managernya, ketika buka puasa tadi.Â
Setiap hari, Rani pulang dan pergi menaiki transjakarta. Rani sampai di halte tujuannya, yaitu Halte Petukangan Dmasiv. Dekat halte situ, ada sebuah lawson dan Rani mermarkirkan motornya disana. Karena masih terasa lapar, Rani mampir ke dalam Laswon, membeli satu tusuk odeng hangat. Dia membawanya ke depan dan duduk di kursi dan meja di sana.Â
"Kak mau kerupuknya, Kak?" Seorang gadis kecil berambut panjang dengan kaos putih dan celana hitam, dengan wajah agak kusut membawa plastik berisi banyak kerupuk mawar.
Rani terkaget, dia sedang menyeruput kuah odengnya yang nikmat. Rani tersentuh melihat gadis itu. Umurnya sepertinya masih 8 tahun, tapi dia harus menghadapi rintangan hidup seperti ini.Â
"Halo, dek..." balas Rani ramah.
"Boleh aku mau dua ya, satunya berapa?" Rani menyuruh gadis kecil itu mendekat kepadanya.Â
"Lima ribu aja, Kak." Gadis kecil itu mengeluarkan dua kerupuk mawar dari dalam plastik dan memberikannya kepada Rani.Â
Rani memberikan uang dua puluh ribuan satu kepada gadis itu.
"Kembaliannya buat kamu aja ya."
"Terima kasih, Kak."