Pada bulan Ramadan, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan takjil di sore hari, mulai dari es kelapa, es buah, kolak, hingga gorengan. Namun, sadarkah Anda bahwa kebiasaan ini juga dapat menyebabkan penumpukan sampah plastik? Sampah plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai secara alami. Jika dibakar, plastik justru menimbulkan polusi udara yang memperburuk emisi gas rumah kaca.
Tak hanya itu, sampah plastik yang dibuang sembarangan sering kali berakhir di laut, mencemari ekosistem, dan membahayakan kehidupan biota laut. Banyak ikan tanpa sadar menelan potongan plastik kecil yang berasal dari limbah manusia. Akibatnya, pencemaran ini tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsi ikan yang telah terkontaminasi mikroplastik.
Sebagai individu yang peduli terhadap lingkungan, kita perlu menerapkan diet sampah plastik selama Ramadan. Mengingat konsumsi makanan meningkat pesat di bulan ini, penggunaan kemasan plastik pun semakin marak. Lalu, bagaimana cara mengurangi sampah plastik selama Ramadan?
1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Saat membeli takjil, cobalah membawa tempat makan sendiri agar tidak perlu menggunakan plastik dari penjual. Jika berbelanja di supermarket atau pasar, biasakan membawa tote bag untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
2. Bawa Botol Minum Pribadi
Di bulan Ramadan, acara buka puasa bersama sering kali diadakan di restoran atau masjid. Membawa botol minum sendiri dapat membantu mengurangi sampah botol plastik sekaligus lebih hemat dan praktis.
3. Gunakan Kembali Plastik yang Masih Layak
Sering kali, kita mendapatkan plastik dari hampers Ramadan, belanjaan, atau pemberian orang lain. Jika plastik tersebut masih bersih, jangan langsung dibuang! Gunakan kembali untuk keperluan lain agar sampah plastik tidak semakin menumpuk.
4. Kurangi Konsumsi Makanan Instan
Makanan instan seperti mi instan, camilan kemasan, dan minuman sachet memang praktis, tetapi menghasilkan banyak sampah plastik sekali pakai. Sebisa mungkin, pilihlah makanan segar yang bisa diolah sendiri untuk sahur dan berbuka.
5. Gunakan Sedotan Ramah Lingkungan
Ketika membeli minuman seperti es kelapa atau es teh, usahakan untuk tidak menggunakan sedotan plastik. Sebagai gantinya, bawalah sedotan stainless atau bambu yang lebih ramah lingkungan. Saat ini, sedotan stainless sudah banyak dijual dengan harga terjangkau.
6. Olah Sampah Organik Menjadi Kompos
Setelah memasak untuk sahur atau buka puasa, pasti ada banyak sampah organik seperti sisa sayuran, kulit buah, cangkang telur, serta ampas kopi dan teh. Sampah ini bisa diolah menjadi kompos yang bermanfaat sebagai pupuk alami untuk tanaman.
7. Pilah Sampah Plastik untuk Daur Ulang
Jika Anda sudah terlanjur memiliki sampah plastik selama Ramadan, jangan langsung dibuang. Pisahkan sampah plastik yang bisa didaur ulang, lalu bawa ke bank sampah atau pusat daur ulang agar dapat dimanfaatkan kembali.