Sepi.
Apakah ia yang dulu jatuh hati pada gemericik gerimisÂ
Mungkinkah ia yang tersembunyi di debur ombak lautan puisi.
Benarkah ia yang menggelitik kekosongan hati nurani.
Sepi
Adakah ia mengandung api.
Haruskah ia berwarna putih.
Apakah ia mengandung kabut di rahim pejalan kaki yang pulang menuju mimpi.
Sepi.
Benarkah ia tidak mudah di bunuh.
Kenapa kita tidak bisa menjauh.
Apakah ia ada di setiap waktu, di setiap sudut, di dalam tubuh.
20.45 bulan naik ke puncak langit mencari titik sepi melepaskan sunyi.
Dan aku bertanya ke dalam hati.
Ada apa dengan sepi.
Sunyi.
Handy Pranowo
18122021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!