Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fantastis

8 April 2021   16:53 Diperbarui: 8 April 2021   17:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pixabay.com

Robohkan saja rumah batu tak berpenghuni di kepalamu itu, ia tak berhak menerima hujan, tak berhak mengerami gerimis, tak berhak mencicipi kemarau dan ia pantas di penggal.

Agar kau bisa tidur nyenyak dan tak memikirkan siapa-siapa saja yang bakal menghuni rumah batu tersebut.

Pergilah ke tukang cukur atau ke tempat pemotongan hewan berkaki empat barangkali mereka dapat membantumu menghilangkan rumah itu.

Tetapi jangan berupaya untuk bunuh diri atau menyelam ke dalam sumur kering yang penuh dengan laba-laba air.

Itu sama saja kebodohan dalam berangan-angan tak menyelesaikan permasalahan.

Kamu tak ingin menjadi hantu bukan dan sungguh sulit membayangkan dirimu bila benar-benar menjadi hantu.

Kamu tak mirip kuntilanak, pocong atau pun vampire.

Kamu lebih mirip badut yang suka menyasar masuk ke dalam mall lalu berjoget di depan toko sepatu mahal yang selalu kamu inginkan.

Hingga seorang satpam datang mengusirmu dengan cara menendang, sebab kata-kata tak mempan lagi bagimu dan kata-kata hanyalah nina bobo bagi anak-anak di bawah umur.

Sudahlah sana pergi ke tukang cukur atau ke tukang jagal hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun