Petikan gitarmu mengiringi pembacaan puisi menjadikan nyanyian yang teduh di bawah terik matahari.
Iramanya lembut bersahaja, puisinya pun nikmat di telinga melupa sejenak rahasia di dalam batinku yang jenuh.
Aku berfikir untuk menulis puisi saat itu, ah bukan waktunya, aku juga tidak tahu harus menulis apa, aku di bayang-bayangi keindahan para penyair yang sedang performa.
Nada gitar terus mengalun, para pembaca puisi membuatku kagum. Aku yang tadinya asing seperti menemukan diriku kembali. Di antara orang-orang yang tak ku kenali.
Persisnya seperti itu tetapi entahlah.
Aku mendekat dua langkah ke depan pertunjukan menjaring suara puisi dan nada gitarnya yang mulai melamban, matahari menurun, daun-daun jatuh di bawa angin berterbangan, kali ini aku berfikir di mana ku simpan rokokku.
Akhirnya pertunjukan selesai riuh tepuk tangan bermekaran, satu sama lain saling berjabat tangan, para penyair dan pemetik gitar. Baiklah ini waktunya pulang terimakasih untuk pertunjukan yang manis dan menyenangkan. Banyak hal yang mesti di bawa namun tak sedikit pula yang mesti ku tinggalkan.
23072019