Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Tukang Fitnah

20 Juni 2018   01:52 Diperbarui: 20 Juni 2018   02:02 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bicaramu kian buas mencederai siapa saja. Hingga orang-orang berlarian sembunyi ke dalam rumah, mengunci pintu, menutup daun telinga. 

Si tukang fitnah si tukang fitnah di mimbar ia sering bicara, ludahnya bagai lahar menghanguskan, lidahnya bercabang dua, mulutnya moncong serigala.

Si tukang fitnah mulutnya berbisa, ia tak senang dengan kebaikan, ia tak perduli tak juga toleran. Si tukang fitnah mulutnya racun, racun pembunuh kehidupan.

Si tukang fitnah pemutar balik fakta, mencari celah mencari kesalahan. Darahnya api tak dapat di padamkan, matanya telah buta tak mampu lagi melihat kenyataan.

Ia bangkit dari kegelapan, sombong dengan dada di busungkan, kata-katanya tak bisa di pegang, kata-katanya penuh umpatan. Ia bagai kawat berduri merintangi jalan kebenaran.

Handy Pranowo

20 June 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun