Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Di Lautan Aku Melihat Diriku

30 Mei 2018   22:14 Diperbarui: 31 Mei 2018   16:15 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di lautan aku melihat diriku, terseret arus gelombang menggulung, gemetar jiwa, gemetar badan, nyatanya nyaliku hanya sebatas jarak pandang.

Buih-buih merayap ke pasir yang hangat pecah tanpa keraguan, angin laut memekik lantang gembalakan perahu nelayan. Tiba-tiba lengang ingatanku menyusuri samudera terdalam.

Aku semakin cemas berkali-kali timbul tenggelam dalam kehidupan, meleleh di terik matahari yang panas. Disingkap dingin bulan di tengah malam. Lalu tergulung ombak, di sadarkan oleh alam.

Beribu-ribu luka, beribu-ribu cinta di bentur pada karang-karang terjal. Namun ku coba menikmati bersama alunan senja yang sebentar lagi datang menghampiri. Kematian itu pasti.

Aku koyak moyak luruh di hantam badai setiap detik, setiap menit waktu yang berjalan seakan tak pernah ku rasa, umurku telah jauh mengembara. Namun ombak di lautan sedikitpun tak ragu terus bergemuruh.

Oh Dzat yang agung, yang telah menciptakan lautan dan palung. Kemanakah diri akan bersandar selain kepada-Mu, ke sebuah dermaga yang pasti telah kau bangun.

Handy Pranowo

30518

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun