Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Catatan Harian Seorang Advokat: Bertemu Klien Asal Ukraina

15 Oktober 2020   18:06 Diperbarui: 16 Oktober 2020   02:24 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dua orang pebisnis (Foto: dalbycpa.com)

Setelah sedikit berbasa basi menggunakan bahasa Inggris, saya dengan sedikit membungkuk menyodorkan dengan dua tangan bussiness card (kartu nama) yang saya punya. 

Sikap seperti ini, saya pelajari dari etika perkenalan dengan menggunakan kartu nama dalam salah satu artikel. Cara atau sikap seperti itu diharapkan akan membangun rasa menghormati antara kita dan calon klien, sehingga menciptakan rasa percaya. 

Kartu nama yang kita sodorkan juga dalam posisi tertentu yaitu menghadap ke posisi penerima untuk langsung dibaca. Ada orang yang menyodorkan kartu nama dengan sebelah tangan dan kadang seperti melengos, tidak takzim dan penerima harus membolak balik dulu kartu namanya agar bisa dibaca. 

Etika keliru ini akan memberi kesan meremehkan diri kira sendiri, sehingga rasa hormat dan terpercaya yang kita harapkan jadi sirna. Kalau kita menerima kartu nama langsung dari seseorang etikanya adalah langsung membaca nama orang yang tertulis di kartu nama dengan jelas serta tegas. Apabila disana tertulis jabatannya juga sebutkan, tapi jangan lebai juga membaca seluruhnya termasuk alamat, no telpon, email dsbnya. 

Orang akan senang apabila disebutkan namanya dengan benar dan pasti bangga dengan jabatannya. Sedikit sentuhan membaca kartu nama, bisa menghasilkan hal besar, karena orang merasa dihargai. 

Tips hal-hal kecil ini menolong rasa percaya diri, menghormati orang yang sekaligus orang menghormati kita, semua itu merupakan awal dari komunikasi efektif menimbulkan kepercayaan. Bisnis lawfirm merupakan bisnis kepercayaan, klien tidak akan pernah menyerahkan masalahnya kepada kita kalau kita tidak dapat dipercaya.

Orang Ukraina yang bisa berbahasa Indonesia

Ternyata dari dua orang Ukraina yang akan menjadi klien yang saya temui yaitu Mr. Nusratullo Azinov (bukan nama yg sebenarnya) sudah dua tahun bermukim di Indonesia. 

Bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia campur bahasa Inggris. Sedangkan orang Ukraina lain bernama Olech Chumachenko (nama samaran) tidak bisa berbahasa Indonesia sama sekali.

Dari bincang-bincang saya dengan teman-teman sejawat sambil minum kopi beberapa bulan yang lalu, saya dapat info bahwa di Indonesia saat ini ada beberapa bisnis illegal yang dilakukan orang-orang yang berasal dari negara Ukraina. 

Mereka menjalankan bisnis bank gelap dengan meminjamkan uang secara daring tanpa jaminan. Bagi saya bisnis itu susah dimengerti bagaimana cara mengambil keuntungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun