Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ramai-ramai Mengkritisi Draft PKPU Pemungutan Suara Pemilu 2024

25 Juni 2023   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2023   08:32 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi penggunaan Sirekap di TPS. dokumen pribadi.

Draft Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara (Tungsura) untuk Pemilu 2024 sedang diuji publik. Partai politik, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan penyelenggara Pemilu diberi kesempatan melakukan pengkritisan. Apa saja yang menonjol?

KEJADIAN buruk dalam Pemilu 2019 diharapkan tidak terulang dalam Pemilu 2024 mendatang. Upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan memperbaiki kerumitan teknis pemungutan suara dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini menjadi semangat yang tergambarkan dalam draft PKPU Tungsura yang saat ini tengah diuji publik.

Saya berkesempatan mengikuti dua kali uji publik draft tersebut. Pertama pada hari Jumat (23/6) siang. Pengkritisan dilakukan oleh lembaga penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan atau disebut Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Hadir 27 anggota PPK dari 27 kecamatan yang ada di kabupaten saya, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Lalu, uji publik kedua saya yang saya ikuti digelar Sabtu (24/6) siang. Kali ini pengkritisan yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas melibatkan seluruh partai politik peserta pemilu, LSM, kelompok penyandang disabilititas, Bawaslu kabupaten, Bakesbangpol, dan dosen Ilmu Politik. 

Mengurai Kerumitan Teknis

Dari dua kali uji publik yang saya ikuti di atas, tergambarkan upaya KPU RI untuk mengakomodir hasil evaluasi teknis Pemilu 2019 seputar kerumitan penyelenggaraan di TPS. 

Sebelumnya, di artikel Kompasiana 'Mencegah Kejadian Buruk Pemilu 2019 Terulang di Pemilu 2024' dituliskan banyaknya penyelenggara teknis di TPS yakni KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang kelelahan, sakit, dan meninggal dunia akibat beban kerja di TPS yang berat dan melelahkan. Banyak TPS di desa-desa yang selesai penghitungan suara hingga dini hari. 

Setelah mencermati draft PKPU Tungsura tersebut saya merasa optimistis, ada harapan kerumitan teknis di TPS bisa diurai. Tentunya diimbangi dengan kesiapan SDM penyelenggara, penguasaan materi seputar teknis pemungutan suara, dan dukungan piranti teknologi yang mendukung.

Hemat saya, ada beberapa poin utama dari Draft PKPU Tungsura yang menjadi isue strategis :

1. Metode Penghitungan Suara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun