Mohon tunggu...
Hana Nur Rofiah
Hana Nur Rofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lifelong Learner - Accounting Student

Hobi makan tetapi sulit naik berat badan :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggerak Kemajuan Pariwisata Era Society 5.0

27 Desember 2022   14:54 Diperbarui: 27 Desember 2022   15:36 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara kepulauan yang letaknya strategis diapit dua benua dan samudera. Kekayaan alam yang melimpah ruah dan pemandangan yang sungguh mempesona. Siapa yang tak bangga pada kesempurnaan yang dimilikinya. Layaknya negara lain, Indonesia perlu tumbuh dan mengikuti perkembangan zaman yang kian cepat. Saat ini, tantangan paling besar adalah menghadapi era perubahan dari segala aspek, gema society 5.0 sering dibicarakan berbagai forum maupun diskusi dari tingkat nasional hingga internasional.

Era society 5.0 sendiri secara singkatnya berarti perkembangan teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri, teknologi di era ini digunakan untuk membantu menjalani kehidupan manusia. Menurut Harayama (2017: 10) bahwa "Society 5.0 adalah masyarakat informasi yang dibangun di atas Society 4.0, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat makmur yang berpusat pada manusia".

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa society 5.0 berpusat pada manusia. Manusia di sini menurut pandangan saya adalah manusia yang mampu memikirkan kebutuhan hajat orang banyak di mana agar bisa mewujudkan masyarakat makmur seperti pada tujuan pembentukan era society 5.0 ini. Lalu, dari segi manusia mana yang bisa turut serta dalam mengambil peran di era ini? Pastinya, manusia yang memiliki visi yang tinggi untuk kemajuan dan perubahan di lingkungannya. Manusia yang memiliki visi yang tinggi tidak terbatas rentang usia, tetapi ia yang mampu menjadi agen penggerak kemajuan.

Apakah Indonesia memiliki agen penggerak ini? Dari hasil Sensus Penduduk  2020, BPS mencatat, mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (yang lahir pada kurun 1997--2012) dan generasi milenial (lahir pada kurun 1981--1996). Proporsi generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 25,87 persen.


Menariknya, rata-rata generasi Z ini merupakan mahasiswa. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang diharapkan dengan daya kritis dan kreatifnya menjadi tongkat estafet pembangunan bangsa dan negara. Seperti yang pernah Ir. Soekarno katakan, "Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia", betapa hebat peranan pemuda bagi kehidupan bangsa dan dunia kedepannya.


Mahasiswa dulu dengan mahasiswa sekarang sangat berbeda keadaan dunia yang dihadapinya. Peranan yang diemban pada zaman dulu tidak dapat disama-ratakan peranannya untuk zaman ini. Pada zaman ini, ketika dunia semakin canggih, semakin banyak pula pilihan peranan yang bisa dipilih mahasiswa sesuai dengan kemampuan dan dorongan hatinya.


Tri darma perguruan tinggi harus tetap menjadi dasar kewajiban mahasiswa agar diterapkan dengan baik. Dalam penerapannya, masih sering kali ditemukan kendala karena minimnya fasilitas. Maka, dengan adanya era society 5.0 bisa menjadi gerbang pembuka penunjang penerapan tri darma perguruan tinggi untuk menciptakan mahasiswa yang unggul dan menjadi agen perubahan demi mewujudkan masyarakat yang makmur.


Dengan kondisi potensi alam Indonesia yang mendapat julukan surga dunia, mahasiswa bisa berperan sebagai penggerak kemajuan dengan memanfaatkan alam Indonesia seluas-luasnya. Mahasiswa saat ini sangat akrab dengan adanya teknologi berbagai macam jenisnya, maka dari itu diharapkan dengan segala macam teknologi bisa memajukan sektor pariwisata yang sangat besar potensinya.


Menurut CEIC Data, kunjungan wisatawan Indonesia dilaporkan sebesar 564,713 orang pada Oktober 2022. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 539,503 orang untuk September 2022. Dengan naiknya jumlah wisatawan ini, bisa menjadi tolok ukur dalam pengembangan-pengembangan di sektor pariwisata.


Era society 5.0 erat kaitannya dengan Internet of Things (IoT), platform media sosial masih memegang peringkat tertinggi dengan banyaknya pengguna, contohnya Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook, dan lain-lain. Kemudahan aplikasi dan beragam fitur bisa segalanya menjadi ramai diperbincangkan. Mahasiswa bisa menggunakan kesempatan ini dengan membuat konten wisata alam yang belum banyak dikunjungi, maka ketika kontennya viral bisa mendorong wisatawan untuk berkunjung. Lalu, dampaknya pula akan berguna untuk masyarakat sekitar seperti membuka usaha kecil-kecilan maupun menjadi pemandu wisata.


Sebagai kaum intelektual, mahasiswa akan dihadapkan pada diajarkan dan mengajarkan. Karena pada ilmu yang kita terima, ada hak ilmu untuk orang lain yang perlu dibagikan juga. Wisata edukasi menjadi jembatan peran mahasiswa dan contoh implementasi dari tri darma perguruan tinggi. Dari sini mahasiswa menjadi penggerak yang tidak hanya memberikan edukasi bagi wisatawan, tetapi dapat juga merangkul masyarakat sekitar untuk saling belajar bersama-sama, serta ini bisa menjadi sarana perwujudan tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun