Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

'Kadisdik' Kunjungi PAUD Melati Desa Cibatu

2 Desember 2022   07:23 Diperbarui: 2 Desember 2022   07:28 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Hana Marita Sofianti |dokpri

Tidak bermaksud mengaku-ngaku sebagai apa di kompasiana, namun sebagai bentuk terima kasih saya kepada media blog ini karena telah menjadi wadah dalam berkreasi dan berekspresi melalui curah tulisan yang beragam.

Beliau pun datang dengan keadaan sekolah yang memang demikian adanya, apalagi tidak bermaksud pencitraan dan lain sebagainya. Hanya mengunjungi dan memberikan apresiasi, terima kasih.

Silahkan untuk mengunjungi Channel milik beliau sebagai beirkut : 


Peribahasanya 'reuwas karereuhnakeun' artinya kaget sesudahnya juga karena memang saat beliau datang itu saya 'kasima' dengan tidak merasa hina datang ke 'saung' atau 'gubuk' kami.

Yah, lebih tepat disebut begitu karena tidak mungkin juga saya menyebutnya lebih dari itu, namun tempat itu adalah 'istana' bagi anak-anak didik saya, menjadi saksi apa yang saya lakukan di sana.

'Mindfulness' saya lakukan dengan orientasi tetap pada tujuan, mendidik anak bangsa supaya memiliki karakter dan keterampilan juga kesiapan mental dikemudian hari dengan apapun yang terjadi. Bismillah ....

Seperti halnya makhluk lain dalam mempertahankan dirinya naluri dan insting termasuk akal manusia digunakan ketika ada hal-hal yang mengusik dan membuatnya tidak nyaman, termasuk dalam rangkaian cerita pembangunan kisah sekolah tersebut.

Pada tahun 2012/2013 pertamakali mengalami hal tidak menyenangkan, lalu kedua kali juga mengalami hal yang sama, pada tahun 2015.  Jika ini terjadi pada anda, langkah apa yang anda lakukan? Menyerah dengan keadaan? Saya Tidak! ......

Langkah awal saya adalah dengan mendatangi setiap tokoh yang ada, dengan membicarakan baik-baik bahwa tempat yang seharusnya saya gunakan adalah milik umum tentunya dengan penandatanganan di atas materai, namun nihil.

Bermusyawarah dengan orang tua saat itu dan akhirnya 'mendapat' tawaran dengan kesepakatan menyewa lahan dengan harga sekian sesuai perjanjian perenam bulan sekali tentunya di atas materai karena bermaksud untuk saling membantu dan niat mendidik anak bangsa dimanapun tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun