Aji Assul mewarisi keuletan dan semangat kerja keras dari orang tuanya
Keuletan dan tekad untuk semangat kerja keras, ternyata bukanlah hal kebetulan yang melekat ke dalam diri Aji Assul. Hal itu ia warisi dari orang tuanya, ayah dan ibunya adalah manusia ulet dan pekerja keras. Diceritakan bahwa ayah AJi Assul bernama H. Mahmud, dahulu adalah petani sekaligus pedagang.  "Dahulu itu dari Tangambaru (sekarang Desa Tangambaru Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar), Mahmud berkendara kuda tunggangan, berangkat ke Mapilli dan sekitar, sampai ke Luyo hadir menjajakan dagangannya, yaitu tembakau. Lalu ketika balik ke kampungnya ia kemudian membawa pulang kopi yang ia beli dari petani kopi setempat, untuk kemudian dijual kembali di kampungnya," tutur  H. Sayyid Baso Kooseng, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Tinambung, yang sangat kenal dan dekat dengan H. Mahmud.  Dalam sebuah kesempatan, H. Saiyyid Baso Kosseng menceritakan bahwa selain H. Mahmud, ibu Aji Assul, Hj. Halaiyyah juga seorang yang ulet dan pekerja keras.
Keuletan dan semangat kerja keras yang diwarisi dari kedua orang tuanya, setidaknya mampu mengantarkan Aji Assul menjadi pengusaha sukses yang sangat diperhitungkan. Â PT. Bumi Surya Selaras (BSS) miliknya pernah meraih penghargaan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sulselbartra) sebagai salah satu badan pembayar pajak terbaik pada tahun 2022. PT BSS yang bergelut dibidang usaha hasil bumi, seperti kakao, kopra dan kemiri ini. Selain sebagai badan pembayar pajak terbaik, perusahaan milik Aji Assul ini juga menjadi salah satu badan usaha yang memiliki kepatuhan dalam pelaporan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) pajak untuk kategori badan usaha yang beroperasi di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Mamasa dan Majene. Sebelum bergabung ke Partai Golkar, ia memang sudah jadi pengusaha sukses, bidang usahanya bergerak pada usaha hasil-hasil perkebunan terutama kakao atau coklat.Â
Masa-masa Krusial Pengurusan Partai Pengusung
 Pada awalnya sempat diisukan Aji Assul sulit maju di Pilkada Polewali Mandar, karena beredar kabar bahwa Partai Golkar akan dikendarai oleh calon lain. Namun pada hari-hari akhir pendaftaran di KPU Polewali Mandar, akhirnya Aji Assul berhasil mengendarai Partai Golkar setelah ia mendapatkan Rekomendasi, yang tertuang dalam surat resmi, tertanggal 24 Agustus 2014 dengan nomor Skep/155/DPP/GOLKAR/VIII/2024 tentang Persetujuan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupatrn Polewali Mandar pada Pilkada Serentak Tahun 2024 yang bermaterai dan cap serta ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dan Sekertaris Jenderal M. Sarmuji.
Dalam sebuah kesempatan, Aji Assul bercerita tentang masa-masa krusial dalam mengurusi rekomendasi Partai Golkar untuk dirinya. Sebab ada calon lain yang juga hendak merebut rekomendasi Golkar dimaksud sebagai pesaing. Pesaing tersebut memiliki bekingan yang kuat di pusat.
Dengan penuh keyakinan Aji Assul bersama adiknya, Jufri Mahmud, Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Barat, berhasil bertemu langsung dengan Ketua DPP Golkar, Bahlil Lahadalia. Dari pertemuan itu, Aji Assul mendapat restu. Menurutnya, dirinya sungguh yakin akan mendapatkan rekomendasi Partai Golkar, selain karena dirinya berhasil memimpin DPD Golkar Polewali Mandar dan menjadikannya sebagai pemenang dalam perhelatan pemilihan umum legislatif (Pileg) 2024, dan menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD Polewali Mandar, juga dirinya yakin keajaiban doa yang diberikan oleh Guru Spiritualnya.
Aji Assul, adalah usahawan sejati yang kemudian memantapkan diri sebagai politisi, adalah tipe manusia pejuang, pekerja keras dan petarung hidup. Dalam sepak terjangnya, entah ia sebagai pengusaha pun sebagai politisi Aji Assul sangat percaya dan sungguh yakin atas 'keajaiban doa dan sedekah'. Bukan hanya sekedar yakin dan percaya, lebih dari itu doa-doa yang ia dapatkan dari guru spiritualnya, diimplementasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari dengan hati yang mantap. Demikian pula perihal kegemarannya bersedekah. Untuk hal ini Aji Assul tidak diragukan lagi. Jauh sebelum Aji Assul berniat jadi Bupati, perilaku gemar bersedekah sudah ia lakukan. Dilakukan mulai dari lingkup keluarga melebar ke kalangan luas. Oleh karenanya boleh dikatakan bahwa untuk urusan hidup dan kehidupan keluarga dekat Aji Assul, itu sudah  selesai. Bagi Aji Assul keajaiban doa dan sedekah adalah 'penyelesai masalah'. "Saya mendapatkan kepercayaan dari Golkar ini, sesungguhnya adalah berkat doa," cerita Aji Assul saat dirinya bersama H. Jupri Mahmud, adiknya, berjuang mendapatkan rekomendasi dari Golkar. "Perjuangan mendapatkan rekomendasi Golkar ini sungguh sangatlah berat, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa, karena tantangannya yang juga sungguh luar biasa." Kunci Aji Assul, sambil tersenyum.