Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Belajar Mengeja Kata Terima Kasih

13 September 2022   15:09 Diperbarui: 17 September 2022   21:00 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua orang bisa memberi walau sekadar jasa misal membantu menyeberang jalan, membawakan barang, menunjukkan arah, menjelaskan sesuatu, menemani barang sejenak menunggu angkutan dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kurang memiliki kepedulian tiada simpati dan tidak mau berempati.

Begitu juga seseorang yang telah menerima sesuatu dari orang lain dan tidak mau mengucapkan terima kasih, berarti rasa  cinta kasihnya sudah berkurang, mungkin cinta kasihnya hanya diberikan kepada orang-orang tertentu dan pilih kasih dalam menuang rasa cinta kasihnya.

Bagi yang tidak mau berterima kasih akan mengurangkan makna dari hal-hal yang diterima, misal karena merasa terlalu sedikit makanan yang diberikan kepadanya, maka ia menerima tanpa semangat dan terlihat wajahnya muram.

Contoh lain, ada anak meminta dibelikan sepatu warna merah muda, tetapi orang tua mendapatkan warna merah tua, si anak tidak begitu senang ketika menerima, bahkan sepatunya tidak disentuh sama sekali. Padahal orang tua sudah mencarikan hingga di seluruh sudut kota.

Atau ketika si anak titip pesan lima macam barang kepada kakaknya, namun sang saudara hanya bisa mendapatkan empat, kemudian si anak menggerutu "biasa, kakak tidak mau keliling carikan pesananku". Pernyataan si anak tidak mengenakkan sudah tidak mau berterima kasih, justru memberi hujatan atau menggerutu.

Sepertinya sepele, hanya mengucapkan  terima kasih, tapi hasilnya luar biasa, bisa mengembangkan hati (membuat hati lapang) sehingga menjadi muara kebahagiaan dan keriangan, baik bagi dirinya ataupun si pemberi. Keriangan dan suasana suka cita dan cinta kasih akan mendorong keduanya melakukan hal serupa atau hal lain secara berulang-ulang.

Terima kasih adalah salah satu kata azimat untuk melakukan terapi batin dan menajamkan kepedulian seseorang dengan orang lain, membuat suasana komunikasi yang menyenangkan, suasana yang meggairahkan, bahkan menjadi betah bersama dalam waktu lama.

Ungkapan kegembiraan setelah menerima buah  anggur dan klengkeng  TERIMA KASIH mas Agus (Sumber Gambar: Hamim Thohari Majdi)
Ungkapan kegembiraan setelah menerima buah  anggur dan klengkeng  TERIMA KASIH mas Agus (Sumber Gambar: Hamim Thohari Majdi)

CARA MENGEJA KATA TERIMA KASIH

Tidak seperti belajar berhitung yang bertujuan untuk bisa menjumlah, mengurangi, menambah dan membagi secara benar dan faktual perihal angka, sehingga simbul yang digunakan yaitu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dan 10. Atau 1 + 1 = 2, 5 -2 = 3, 4 : 2 = 2, 1 x 10 = 10. Namun belajar mengeja kata terima kasih mempunyai tingkatan  dan ada seni tersendiri.

Pada tahap awal ayah bunda, perlu mengajari sang buah hati untuk melafalkan kata terima kasih secara benar, tentu ketika masih bayi belum bisa tepat dan jelas, namun lambat laun seiring dengan perkembangannya anak bisa mengucap dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun