Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menyertakan Anak dalam Pesta

12 September 2022   00:56 Diperbarui: 12 September 2022   01:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Foto keluarga sarana melebur dan mengeratkan tali silaturrahim (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

Hal yang paling penting  dalam menghadiri pesta, buang perasaan malu ketika harus datang bersama pasangan, padahal saat-saat seperti inilah (di pesta) bisa digunakan sebagai ajang healing dan unjuk kebolehan tentang asmara dan kemesraan. Datanglah bersama pasangan Anda berikan aroma kesetiaan dalam pesta.

AJANG PERKENALAN

Banyak kenikmatan dalam pesta untuk kepentingan keluarga, suami istri dan anak. Unsur  yang harus diselipkan dalam menghadiri pesta adalah membangun keeratan, baik sesama teman atau keluarga besar.

Pesta yang diselenggarakan oleh tempat kerja, datanglah bersama full tim, kalau acaranya memang mengundang seluruh anggota keluarga. Pada acara ini ada kesempatan emas untuk saling memperkenalkan keluarga masing-masing.

Memperkenalkan teman kerja dan anggota keluarganya, merupakan bagian dari upaya mengeliminer prasangka negatif dan menguatkan serta meningkatkan kepercayaan yang selama ini telah terbangun dengan baik. Sehingga hubungan kerja sama dalam ikatan kerja semakin kokoh dan kental.

Anak-anak  perlu tahu siapa saja teman akrab orang tuanya di tempat kerja. Bisa jadi ada yang telah menjadi teman sepermainan namun orang tua tidak tahu, forum inilah kemudian terbangun hubungan yang lebih baik.  dari pesta kedekatan itu semakin nyata.

NYALAKAN OBOR

Individualis telah menjadi bagian dalam masyarakat modern, mengurangi aktivitas sosial, kecuali mampu menghadirkan nilai tambah ekonomi atau menjadi kewajiban dalam tugas-tugas kerjanya. Akibatnya, banyak keluarga yang putus hubungan (mati obor-jawa), saling kenal hanya satu masa seusianya dan satu keturunan ayah ibu saja.

Salah satu sarana untuk bisa menyambung tali silaturrahmi antar keluarga adalah di tempat pesta. Pesta yang diselengarakan oleh salah satu anggota keluarga tidak sebatas hanya untuk berbagi bahagia, ada nilai sakral yang harus ditegakkan. Yaitu mengabrabkan seluruh anggota keluarga besarnya.

Generasi sekarang sebagian telah acuh dengan sanak saudaranya, mereka cukupkan tahu siapa saudara orang tuanya. Bahkan sudah banyak yang tidak sambung dengan saudara kakek, paman dan keturunan ke bawah, anak cucu mereka.

Ayah bunda, anak harus tahu dan bisa menyebut nama keluarga besarnya, sebagaimana pelajaran di sekolah tentang keluarga, mulai dari ayah ( saudara ayah, paman, anak paman dan seterusnya) begitu juga keluarga ibu harus sama diperkenalkan, agar anak merasa memiliki keluarga besar dan bisa saling sapa bila jumpa di tempat umum atau suatu acara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun