Mohon tunggu...
HAMDAN
HAMDAN Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Bekerja sebagai Dosen di IAIN Takengon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pasca Ramadan Jangan Tinggalkan Masjid

16 Juni 2020   08:12 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid adalah kata tunggal yang disebutkan beberapa kali dalam Al-Quran dan juga  dalam hadits Rasulullah, masjid diartikan dengan sebagai kata tempat sujud yang merupakan isim makan dari kata sajada, dan masjid memiliki jama' yaitu masajid, dan biasanya mushalla mempunyai konotasi yang sama dengan masjid kendatipun ada perbedaan diantara  keduanya.

Dalam buku The Musjid dikatakan"setiap kali mendengar kata masjid biasanya imajinasi kita langsung tertuju pada sebentuk bangunan yang mempunyai ciri khas,tersendiri dengan mihrab yang menonjol kedepan dan kubah yang menonjol tinggi keatas.sebuah bangunan yang merupakan ciri utama dan pertama islam sekaligus sebagai wahana penggodokan umat islam.''

Sejarah keberadaan masjid menurut banyak ulama berdasarkan bukti sejarah  bahwa nabi Adam adalah orang pertama yang membangun masjid, konon masjid yang beliau bangun tersebut hancur ketika terjadinya banjir besar yang terjadi pada masa nabi Nuh AS, dan beberapa riwayah menyatakan termasuk ayat Al-Quran surah Ali Imran :96 yang menyatakan bahwa rumah yang pertama dibuat untuk tempat beribadah adalah ka'bah, namun kemudian nabi Ibrahim dan anaknya Ismail kembali membangun tempat tersebut.

Begitu juga Rasullah ketika di Mekkah beliau belum menganggap penting  untuk membangun masjid ini mungkin disebabkan oleh di Makkah ada satu Masjid yang paling mulia di Dunia yaitu Masjidil Haram selain itu keadaan umat Islam masih  sedikit dan juga keadaannya sangat menyedihkan sehingga umat Islam sibuk Hijrah ke beberapa daerah kemudian ke Madinah; namun ketika di Madinah Ketika pertama sekali Beliau sampai ke Madinah yang bangun oleh Rasulullah adalah masjid Quba, ini berarti betapa urgensinya peran fungsi masjid dalam perkembangan masyarakat muslim.

Peran Masjid yang paling utama adalah  sebagai tempat ibadah, namun ibadah jangan hanya dimaknai hanya ibadah mahdah saja, akan tetapi juga ibadah ghairu Mahdah  seperti  memotivasi dan membangkitkan kekuatan iman dan  rohaniyyah umat islam.dalam masjid juga  dapat dipergunakan sebagiai pusat pendidikan yang akan mendidik umat dengan beragam program yang diperankannya disamping itu juga masjid sebagai pusat kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah makhdah maupun ghairu mahdah, disamping  itu sebagai pusat tumbuhnya kebudayaan muslim sejak pada masa Rasulullah dan juga era kebangkitan dan keemasan islam.

Peranaan masjid dalam perkembangan Islam sangatlah penting, bahkan di mana ada umat Islam kita akan menemukan masjid dengan beragam bentuk disesuaikan dengan budaya yang berkembang pada suatu daerah tersebut, bahkan dikarenakan peran penting masjid tersebut pada masa Rasulullah hijrah ke madinah salah satu yang beliau bangun pertama sekali adalah masjid; bahkan dalam keterangan Al-Quran dan juga Hadits Rasulullah banyak yang menjelaskan tentang banyak hukum tertentu yang menunjukkan betapa pentingnya masjid dalam perjalanan perkembangan masyarakat muslim.

Pada dasarnya peran mesjid bagi umat islam sangatlah penting ini dapat kita lihat bahwa Rasulullah menggunakan masjid untuk beragam tujuan baik ibadah mahdah maupun ibadah ghairu mahdah seperti apa yang penulis jelaskan di atas, termasuk mengatur segala urusan sosial keagamaan umat islam, termasuk rapat-rapat penting yang dilakukan di masjid termasuk juga ketika memobilisasi massa ketika persiapan perang, oleh karena itulah masjid sangat dekat dari rumah rasulullah SAW.

Namun yang mau meramaikan masjid bukanlah sembarang orang, dalam ayat Al-Quran ayat Q.S.Attaubah:18 dijelaskan bahwa"sesungguhnya yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan yang beriman kepada hari akhir, dan yang yang mendirikan shalat, dan membanyar zakat dan tidak ada rasa takut kecewali kepada Alllah, mudah-mudahan mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan petnjuk.Sedangkan dalam sebuah hadits yang menjelaskan tentang tujuh golongan yang dilindungi oleh Allah adalah  salah satu golongan terebut adalah seseorang yang hatinya condong untuk memakmurkan masjid.

Disebabkan perkembanagan masa, fungsi dan perananan masjid sudah tidak seperti masa Rasulullah sekarang fungsi masjid hanya di gunakan tempat ibadah mahdah, itupun kebanyakan seperti pelaksanaan Shalat lima Waktu dan Shalat Jumat dan beberapa kegiatan keagamaan, ini disebakan oleh banyaknya tempat yang  dulu bisa di pusatkan di masjid sudah mempunyai tempat-tempat khusus.

Pada dasarnya animo masyarakat untuk membangun masjid sangat tinggi, ini dapat dilihat hampir setiap kampung ditemukan satu masjid ditambah lagi dengan adanya mushalla akan  tetapi banyak tempat pelaksananaan ibadah shalat lima waktu sangat terasa kurang di hadiri oleh umat islam, hanya pada hari Jumat yang terasa sekali jamaah masjid yang penuh.

Namun satu yang menggembirakan adalah Pada bulan Ramadhan kita merasakan jamaah masjid terutama untuk kegiatan Shalat Isya dan Tarawih banyak dipenuhi oleh masyarakat, kendatipun pada bulan Ramadhan tahun ini banyak masjid yang  ditutup ataupun kalou ada yang dibuka maka jamaah sangat berkurang disebabkan efeks covid 19.

Namun shalat yang selain Shalat Isya dan Tarawih masih belum menggembirakan, namun yang menyedihkan adalah ketika pasca Ramadhan situasi masjid untuk  Shalat Isya pun sudah mulai sudah sanagat berkurang jamaahnya, kenapa ini ini bisa terjadi, padahal setelah perjuangan melawan hawa napsu pada bulan Ramadhannya.

Mungkin salah satu jawabannya adalah  bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa perjuangan umat Islam melawan hawa napsu dalam bulan Ramadhan adalah belum mampu mengalahkan hawa napsu sehingga pasca Ramadhan belum mempunyai keinginan untuk mamakmurkan masjid padahal memakmurkan masjid adalah salah satunya dengan mengikuti shalat jamaah lima waktu; dan juga dalam surah Attaubah di atas menyebutkan bahwasanya yang meramaikan masjid adalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Di samping itu ketika umat Islam meramaikan masjid untuk shalat ke Masjid dalam bulan Ramadhan maka yang menjadi keinginan kebanyakan umat Islam adalah untuk melaksanakan Shalat Sunnah Tarawih, di sinilah letak umat Islam banyak yang  tidak memahami  fiqh prioritas di mana seharusnya kaum muslimin menyadari bahwa mengikuti kegiatan Shalat lima Waktu berjamaah di mesjid adalah lebih utama dari pada mengikuti jamaah shalat Sunnah Tarawih disebabkan shalat Sunnah Tarawih hanyalah sunnah.

Sedangkan Shalat Lima Waktu adalah wajib, mengikuti shalat lima waktu berjamaah jauh lebih berpahala dari pada melakukan Shalat Sunnah Tarawih berjamaah dan seandainya umat Islam menghadiri shalat ke masjid pada bulan Ramadhan dikarenakan ingin mengikuti jamaah shalat Isya maka masjid tidak akan sunyi ketika shalat lima waktu yang lainnya juga ketika pasca Ramadhan.

Mungkin ada satu masjid yang terkenal yang pada dasarnya bisa dijadikan sebagai masjid percontohan yang berada di Jokjakarta yaitu masjid yang sangat fenomenal yaitu masjid Jogokarian, yang berada di tengah-tengah kampung Jogokarian kecamatan Mantrijeron kota Yokyakarta , sebenarnya masjid ini adalah masjid kampung bukan masjid jami' maupun masjid Agung; namun takmir masjid mampu melakukan beragam cara agar kwantitas jamaah masjid tersebut meningkat.

Ini merupakan satu contoh yang dapat dipraktekkan oleh takmir masjid  dan yang merasa mempunyai tanggung jawab dan keinginan bagaimana mereka harus berupaya untuk memakmurkan masjid disamping  itu umat muslim haruslah menyadari bahwa salah satu  kemajuan Islam ini akan kembali jika umat islam kembali menjadikan masjid sebagai  pusat segala kegiatan umat terutama dalam aspek ibadah mahdah dan kegiatan keagamaan dan di samping itu betapa besarnya ganjaran dan pahala yang akan didapatkan dengan menghadiri shalat ke masjid di antaranya adalah jaminan Allah bahwa orang yang hatinya selalu terpaut ke masjid dalam rangka untuk mentakmirkan masjid dengan kegiatan ibadah shalat fardu dan ibadah lainnya maka akan mendapatkan naungan pada saat kita mengharapkan naungan dari Allah.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun