Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Makna dari Sebuah Kesehatan

21 September 2020   19:32 Diperbarui: 21 September 2020   19:43 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa warga yang ingin berobat di apotek pagi ini | Dokumentasi Pribadi

Terkadang kita terlena. Kita lupa diri. Merasa badan kuat. Meremehkan segala "ancaman" dari luar.

Padahal tubuh ini bisa habis binasa. Nyawa dapat melayang kapan saja. Bukan monopoli orang tua. Anak muda pun bisa berpulang sewaktu-waktu.

Pagi ini aku disadarkan kembali. Melihat padatnya masyarakat yang ingin berobat. Apotek penuh sesak. Setiap orang punya permasalahan masing-masing.

Tuhan mengingatkanku. Terus-menerus setiap hari. Lewat berbagai situasi. Kali ini, apotek menjadi pengingat.

Melihat banyak orang begitu rupa. Dengan problem masing-masing. Kesehatan yang terganggu. Tentu tidak mengenakkan.

Terkadang aku kurang bersyukur. Banyak hal bisa menjadi keluhan. Mulai dari duit menipis di dompet. Sampai makan dengan tempe dan tahu saja.

Padahal sudah bisa makan saja harusnya bersyukur. Meskipun sederhana. Tubuh sehat juga begitu. Harus bersyukur.

Makna dari sebuah kesehatan. Kesehatan harus kita jaga. Badan sehat harus kita syukuri. Menjaga badan dan bersyukur harus kita lakukan.

Karena seberapa pun banyaknya uang yang kita punya. Sebanyak apa pun rumah kita. Semua itu akan lenyap kalau jatuh sakit. Habis menguap untuk biaya pengobatan.

Bekerja keras. Itu kewajiban kita. Menjaga badan tetap sehat dan bersyukur pada Tuhan. Keduanya jangan diabaikan.

Samarinda, 21 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun