Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Kelas 6 SD, Anak Masih Belum Lancar Membaca, Apa Sebabnya?

24 Maret 2020   07:44 Diperbarui: 24 Maret 2020   07:49 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.verywellfamily.com

Sumber Gambar : www.verywellfamily.com
Sumber Gambar : www.verywellfamily.com
Kebanyakan acara TV, seperti sudah kita ketahui, lebih banyak "jelek"-nya daripada "bagus"-nya. Selain itu, budaya baca tidak akan terealisasi jika budaya mager dan nonton TV tetap terpelihara. 

Lebih baik matikan TV dan baca buku sebagai pengganti kegiatan menonton. Atau jadwalkan kegiatan harian anak, misalnya menonton TV dari jam empat sampai jam empat tiga puluh, lalu bermain, entah itu sepakbola, bulutangkis, atau olahraga lainnya, lalu waktu membaca bersama pada jam 17.45 sampai 18.00, kemudian malamnya, setelah makan malam, belajar dari jam tujuh sampai jam sembilan.

Disiplin, demi kemajuan anak. 

3. Batasi waktu penggunaan gawai

Sumber Gambar : www.ezzensials.com
Sumber Gambar : www.ezzensials.com

Gawai, baik itu laptop maupun smartphone, bisa menjadi candu bagi anak, jika tidak dibatasi penggunaannya. 

Ada dua contoh dari orangtua murid yang menerapkan disiplin penggunaan gawai. Orangtua dari Anisa (bukan nama sebenarnya) melarang Anisa menggunakan gawai dari hari Senin sampai Jumat. Anisa bisa bermain di gawai hanya di akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu. Itu pun hanya dua jam di Sabtu dan dua jam di Minggu. Begitu pula dengan David (nama samaran). Orangtua David menerapkan aturan yang sama. Anisa dan David adalah murid-murid les saya yang sekarang berada di kelas enam SD. 


Hasil? 

Anisa dan David menjadi anak-anak yang sopan, rajin, dan punya prestasi gemilang di sekolah. 

Sebaliknya anak-anak yang terpapar berlebihan dengan game online, perilaku kebanyakan anak-anak tersebut adalah tidak sopan; malas; dan punya prestasi menyedihkan di sekolah. 

* * *

Demikianlah masukan dari saya untuk Anda semua; para orangtua; Bapak dan Ibu; dengan tujuan supaya anak-anak kita menjadi lancar membaca, demi masa depan mereka yang gemilang nantinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun