Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Orangtua Mengerjakan PR Anak, Salahkah?

21 Maret 2020   09:37 Diperbarui: 22 Maret 2020   16:41 3127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: study.com

Kiki (nama samaran), siswi kelas 4 SD, sebenarnya kurang lebih sama dengan Dian yang sudah kita bahas sebelumnya di poin kedua di atas. Karena orangtua yang mengerjakan PR-nya, dia jadi manja, tidak mau mengerjakan. 

Alih-alih, orangtua yang mengerjakan, dan juga guru lesnya, yaitu saya, meskipun saya sudah katakan di awal pada orangtua Kiki, bahwa kalau orangtua yang mengerjakan PR, yang pintar ya orangtuanya, bukan anaknya. 

Ada 20 soal, betul cuma satu nomor. Ya, tidak heran! Orangtuanya yang pintar, bukan anaknya! 

Saran bagi orangtua

Dari positif dan negatifnya di atas, pasti Anda semua sudah bisa menebak ke arah mana tulisan ini berpihak ^_^.

Bagi saya pribadi, lebih banyak negatif daripada positifnya berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya selama ini.

Sebagai guru, kebanyakan dari kami berada dalam pihak yang selalu disalahkan kalau peserta didik tidak bisa mencapai prestasi yang memuaskan. Padahal, apalah artinya enam sampai tujuh jam di sekolah dan bimbel dibandingkan waktu 17 sampai 18 jam di luar sekolah, dalam hal ini di rumah dan lingkungannya.

Orangtua yang mempunyai peran utama yang sebenarnya dalam tumbuh kembang anak, bukan hanya dari fisik belaka, tapi juga dari segi mental dan spiritual. 

Oleh karena itu, sebagai salah seorang guru, saya memberanikan diri, memberikan saran pada Bapak dan Ibu selaku orangtua yang sayang pada anak dan ingin anak maju, bukan hanya dalam prestasi sekolah, namun agar anak bisa lulus dalam sekolah kehidupan kelak saat anak itu dewasa. Ada 3 saran yang dapat dilakukan oleh orangtua:

1. Biarkan anak mengerjakan sendiri terlebih dahulu (sambil diberi pengarahan)

Ibarat kata, waktu kecil dulu, kita semangati anak kita untuk belajar berjalan. Jatuh sesekali itu biasa, karena masih belum lancar berjalan. Coba bayangkan kalau seandainya kita larang anak kita belajar berjalan gara-gara jatuh. Pasti tidak akan bisa berjalan nantinya.

Biarlah anak mencoba mengerjakan PR sendiri. Tentu saja, Anda sebagai orangtua, alangkah eloknya kalau menemani mereka belajar. Dengan begitu, Anda jadi tahu tingkat kesulitan soal yang dihadapi anak. 

Jelaskan kalau ada soal-soal yang anak tidak mengerti, tapi jangan mengerjakannya. Berikan contoh.Dengan begitu, anak belajar mandiri. Salah itu lumrah kalau di awal. Lama-lama akan tahu letak kesalahannya, dan di saat sudah tahu, mereka akan bisa mengerjakan soal-soal sejenis. Kalau orangtua mengerjakan, anak tidak akan pernah bisa mengerjakan. 

2. Sediakan buku-buku penunjang di rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun