Kalau aku berada dalam kesakitan, kuingat saat itu.
Saat seorang pahlawan yang sederhana, yaitu ayahku, sedang menemaniku, mengajariku Matematika, di saat dirinya sudah letih dan lelah, namun dia kesampingkan keletihannya, demi aku, anaknya yang dikasihinya.
Ayah, engkau pahlawan di hidupku. Sampai kapan pun juga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!