Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tetes Air Mata

17 April 2019   00:15 Diperbarui: 17 April 2019   00:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.medicalnewstoday.com

Malam ini kuteringat akan masa silam, ibu yang berada dalam kelam. 

Kulitnya keriput, menandakan usia yang lanjut.

Senyum jarang terlihat di bibir, dari awal mula sampai akhir.

Sinar mata sudah meredup, bunga yang indah itu mulai menguncup. 

Tangan itu gemetar dengan hebatnya, kaki itu berusaha melangkah dengan segenap upaya. 

Aku sedih mengingat masa itu, ibu menderita seperti itu.

Dua tahun yang lalu beliau berpulang, tak ada lagi rasa sakit yang datang. 

Aku cuma bisa memandang foto ibu, satu-satunya kenangan yang mengisi rasa rindu. 

Satu hal yang tak pernah bisa kulupa, tetes air mata ibu yang menerpa.

Menerpa hatiku, bahwa di sisa usianya, aku masih bisa membuatnya bahagia. 

Beliau bahagia, karena aku adalah lulusan terbaik dari antara semua mahasiswa, yang pada tahun 2010 diwisuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun