Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kriteria Kepala Sekolah yang Ideal dalam Pengambilan Keputusan

16 Februari 2024   13:03 Diperbarui: 18 Februari 2024   14:17 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diskusi pengambilan keputusan bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 52 Buru (dokumentasi pribadi)

Bujukan moral mungkin lebih mudah ditangani oleh seorang kepala sekolah. Sebab jika kepala sekolah sadar akan bujukan moral yang buruk, maka dengan mudah akan dihindarinya. Misalnya, suap dari orangtua murid, nepotisme, dan korupsi.

Namun berbeda dengan dilema etika yang membawa seorang kepala sekolah berada di antara dua perkara yang benar. Di mana kepala sekolah harus membuat kebijakan tanpa mengorbankan pihak lainnya. 

Misalnya, seorang murid yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal ketika para dewan guru dan kepala sekolah melakukan streaming nilai. 

Jika nilai tetap dipertahankan, maka murid tidak akan naik kelas dan kemungkinan besar murid akan malu dan putus sekolah. Namun, jika tidak dipertahankan dengan nilai yang sebenarnya, artinya melanggar etika dengan merekayasa nilai.

Pada kasus dilema etika, seorang kepala sekolah yang ideal harus mampu mengeluarkan kebijakan yang tepat. Tentunya keputusan itu tidak merugikan murid dan tidak melanggar etika sebagai guru dan kepala sekolah.

Demikian beberapa poin yang dapat saya ulas untuk menjadi kepala sekolah yang ideal dalam mengambil keputusan atau kebijakan. Walau seorang kepala sekolah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tetapi memiliki karakter yang ideal sebagai pemimpin itu sangat penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun