Lumajang -- Upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan anak sekolah dasar mulai digencarkan melalui inovasi pembelajaran digital. Pada Jumat (19/9/2025), SD Kreatif Muhammadiyah 01 Lumajang menjadi lokasi peluncuran dan sosialisasi SIMA-DIGI, aplikasi edukasi mitigasi bencana berbasis teknologi interaktif.
Kegiatan yang dimulai pukul 11.00 WIB ini dihadiri oleh tim peneliti Universitas Muhammadiyah Surabaya, Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan dibuka secara resmi oleh Ibu Aries Chandra Ananditha, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.An. Dalam sambutannya, Aries menekankan pentingnya memberikan edukasi bencana sejak dini.
"Anak-anak adalah kelompok rentan yang harus kita bekali kemampuan menghadapi situasi darurat. Melalui SIMA-DIGI, kami ingin mengajarkan kesiapsiagaan dengan cara yang lebih seru, mudah dipahami, dan tidak menakutkan," ujarnya.
Sebanyak enam siswa kelas IV hingga VI dipilih sebagai peserta uji coba awal aplikasi. Mereka diajak mencoba berbagai fitur SIMA-DIGI, mulai dari modul interaktif kebencanaan, peta risiko bencana, hingga simulasi virtual reality yang menyajikan pengalaman seolah-olah berada di tengah bencana.
Antusiasme peserta terlihat jelas ketika mereka mencoba simulasi virtual reality. Amelia, siswi kelas V yang ikut mencoba aplikasi, mengaku senang dengan pengalaman barunya.
"Rasanya seperti beneran ada gempa, jadi saya tahu harus lari ke mana dan apa yang harus dilakukan. Belajarnya seru sekali, tidak membosankan," ungkap Amelia dengan wajah sumringah.
Hal senada disampaikan oleh guru pendamping, Ustadzah Syifa, yang menilai SIMA-DIGI sangat membantu proses belajar.
"Anak-anak lebih cepat memahami materi karena visualisasi yang diberikan terasa nyata. Aplikasi ini sangat bermanfaat sebagai media belajar tambahan, apalagi untuk kesiapsiagaan bencana yang memang jarang dipelajari di kelas," tuturnya.
Dari hasil kegiatan, siswa menunjukkan peningkatan pemahaman tentang mitigasi bencana dan langkah pertolongan pertama. Selain itu, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi antara guru, siswa, dan tim peneliti terkait cara terbaik mengintegrasikan materi kebencanaan ke dalam pembelajaran sehari-hari.