5. Kisah Nabi Sulaiman dan Semut
Dalam tasawuf, ada kisah bahwa Nabi Sulaiman AS pernah melihat seekor semut membawa sebutir gandum dan bertanya kepadanya, "Untuk apa kau membawa gandum itu?"
Semut menjawab, "Ini adalah makananku selama satu tahun."
Nabi Sulaiman ingin mengujinya, lalu ia memasukkan semut ke dalam botol bersama sebutir gandum dan menutupnya. Setelah setahun berlalu, ketika botol dibuka, ternyata gandum tersebut masih tersisa setengah.
Ketika Nabi Sulaiman bertanya, semut menjawab, "Sebelumnya aku bertawakal kepada Allah dan Dia memberiku rezeki yang cukup. Namun ketika aku bergantung kepada manusia, aku tidak yakin kau akan memberi makan dengan cukup, maka aku menghematnya."
Kisah ini sering digunakan dalam tasawuf untuk mengajarkan tentang hakikat tawakal yang sejati kepada Allah.
Kesimpulan
Kisah-kisah dalam tasawuf sering kali tidak hanya berdasarkan hadis, tetapi juga berasal dari hikayat, pengalaman para wali, dan pelajaran moral yang diwariskan oleh para ulama sufi. Meskipun beberapa kisah ini tidak memiliki sanad hadis yang sahih, mereka tetap digunakan sebagai sarana untuk memahami nilai-nilai spiritual dalam Islam.
Jika Anda ingin mencari kisah dari kitab tertentu seperti Ihya' Ulumuddin, Tanbihul Ghafilin, atau Durratun Nashihin, saya bisa membantu mencarikan referensinya lebih lanjut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI