Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Saja Beda Sakit Fisik Dan Sakit Kejiwaan.

23 Maret 2025   12:07 Diperbarui: 23 Maret 2025   12:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Antara sakit fisik dan sakit kejiwaan (halodoc.com)

Perbedaan antara sakit fisik dan sakit kejiwaan bisa dilihat dari berbagai aspek, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pengobatannya. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

1. Penyebab

  • Sakit Fisik: Disebabkan oleh faktor biologis seperti infeksi, cedera, peradangan, gangguan organ, atau kelainan genetik.
  • Sakit Kejiwaan: Disebabkan oleh kombinasi faktor psikologis, sosial, dan biologis, seperti trauma, tekanan emosional, stres berkepanjangan, atau ketidakseimbangan zat kimia di otak (neurotransmiter).

2. Gejala

  • Sakit Fisik: Gejala lebih tampak secara langsung, seperti nyeri, demam, bengkak, luka, atau gangguan fungsi tubuh tertentu.
  • Sakit Kejiwaan: Gejala lebih banyak terkait dengan perubahan emosi, pola pikir, dan perilaku, seperti kecemasan berlebihan, depresi, halusinasi, atau gangguan tidur.

3. Diagnosis

  • Sakit Fisik: Bisa didiagnosis dengan pemeriksaan medis seperti tes darah, rontgen, MRI, atau pemeriksaan fisik oleh dokter.
  • Sakit Kejiwaan: Biasanya didiagnosis melalui wawancara psikologis atau psikiatris, berdasarkan gejala yang dialami pasien dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan standar dalam DSM-5 atau ICD-10.

4. Pengobatan

  • Sakit Fisik: Umumnya diobati dengan obat-obatan (antibiotik, analgesik, dll.), terapi fisik, operasi, atau perubahan gaya hidup.
  • Sakit Kejiwaan: Pengobatan bisa melibatkan psikoterapi (terapi bicara), obat-obatan seperti antidepresan atau antipsikotik, serta terapi sosial dan dukungan dari keluarga.

5. Dampak

  • Sakit Fisik: Bisa menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan keterbatasan fisik, tetapi sering kali tidak terlalu memengaruhi pola pikir dan perasaan seseorang.
  • Sakit Kejiwaan: Dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan orang lain, bahkan dalam kondisi berat bisa menyebabkan kesulitan menjalani kehidupan sehari-hari.

Namun, sakit fisik dan sakit kejiwaan sering kali saling berkaitan. Misalnya, stres dan depresi dapat melemahkan sistem imun, sehingga seseorang lebih rentan terhadap penyakit fisik. Sebaliknya, penyakit fisik kronis seperti kanker atau diabetes bisa menyebabkan depresi atau kecemasan.

Maka dari itu, pendekatan holistik dalam kesehatan sangat penting, yaitu mengobati tubuh dan pikiran secara bersamaan.

Sakit fisik biasanya bisa dirasakan oleh yang bersangkutan, tetapi sakit kejiwaan orang lain yang lebih bisa merasakan. Bagaimana menurut Anda ?

Pernyataan itu ada benarnya, tetapi ada juga nuansa yang perlu diperjelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun