Orang yang hatinya terpaut dengan masjid, adalah satu golongan orang yang mendapatkan naungan Allah SWT di Padang Mahsyar.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
*"Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Pemimpin yang adil, (2) Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, (3) Orang yang hatinya terpaut dengan masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, (5) Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh wanita berkedudukan dan cantik, tetapi ia menolak seraya berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah,’ (6) Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya, dan (7) seseorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendiri hingga meneteskan air matanya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Gambaran seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, sebagaimana disebutkan dalam hadis tentang tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah di Padang Mahsyar, adalah seseorang yang memiliki kecintaan dan keterikatan yang kuat dengan rumah Allah.
1. Makna Hatinya Terpaut pada Masjid
Orang yang hatinya terpaut pada masjid bukan hanya mereka yang sering berada di masjid secara fisik, tetapi juga mereka yang selalu merindukan masjid dan merasa nyaman ketika berada di sana. Setiap kali mereka selesai shalat dan keluar dari masjid, hati mereka ingin segera kembali untuk beribadah lagi.
2. Ciri-ciri Orang yang Hatinya Terpaut pada Masjid
- Rajin shalat berjamaah di masjid – Selalu berusaha menjaga shalat lima waktu di masjid, terutama bagi laki-laki.
- Merasa rindu dengan suasana masjid – Ada perasaan tidak nyaman jika lama tidak ke masjid, dan selalu ingin kembali.
- Aktif dalam kegiatan masjid – Terlibat dalam berbagai aktivitas seperti kajian, taklim, dakwah, atau kerja bakti membersihkan masjid.
- Menjadikan masjid sebagai tempat istirahat jiwa – Saat menghadapi masalah atau ingin lebih dekat dengan Allah, ia lebih memilih berdiam di masjid untuk bermunajat.
- Mengutamakan shalat berjamaah – Jika ada panggilan azan, ia segera bergegas menuju masjid, bahkan rela meninggalkan aktivitas duniawi untuk shalat di awal waktu.
3. Keistimewaan di Padang Mahsyar
Di hari kiamat, saat semua manusia berada dalam kondisi ketakutan dan kepanasan karena matahari didekatkan, hanya sedikit yang mendapatkan naungan dari Allah. Salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut pada masjid. Ini menunjukkan bahwa mencintai dan memakmurkan masjid adalah amalan yang sangat mulia, hingga mendapatkan perlindungan Allah pada hari yang paling berat.
4. Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
- Seorang pedagang yang menutup tokonya saat azan berkumandang demi shalat berjamaah di masjid.
- Seorang pekerja yang menyisihkan waktu untuk menghadiri shalat Jumat dan taklim rutin di masjid.
- Seorang pemuda yang lebih suka menghabiskan waktu di masjid untuk membaca Al-Qur'an daripada nongkrong di tempat yang tidak bermanfaat.
