Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemimpin Adil Yang Dapatkan Naungan Allah SWT di Padang Mahsyar

21 Maret 2025   18:23 Diperbarui: 21 Maret 2025   20:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin yang adil ( ) termasuk dalam tujuh golongan yang mendapatkan naungan di Padang Mahsyar berdasarkan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah bersabda:

"Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Pemimpin yang adil, (2) Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, (3) Orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan berpisah karena-Nya, (5) Seorang lelaki yang diajak berzina oleh wanita berkedudukan dan kecantikan lalu ia berkata: 'Aku takut kepada Allah', (6) Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanannya, (7) Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga meneteskan air mata." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mengapa Pemimpin yang Adil Mendapat Naungan di Padang Mahsyar?

  1. Keadilan adalah Amanah yang Berat
    Seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk menegakkan keadilan di tengah masyarakat. Kekuasaan sering kali menjadi ujian yang membuat seseorang tergoda oleh hawa nafsu, kepentingan pribadi, atau tekanan dari kelompok tertentu. Pemimpin yang adil harus mengorbankan egonya dan kepentingan pribadi demi kesejahteraan rakyat.

  2. Berani Melawan Godaan Kekuasaan dan Harta
    Kekuasaan sering kali membawa kesempatan untuk memperkaya diri, memperkuat kedudukan, atau menindas yang lemah. Namun, pemimpin yang adil menahan diri dari godaan tersebut, tetap lurus dalam menegakkan hukum dan keadilan, serta tidak menyalahgunakan kekuasaannya.

  3. Menegakkan Kebenaran Meski Tidak Populer
    Pemimpin yang adil sering kali harus mengambil keputusan yang benar meskipun tidak disukai oleh sebagian orang. Ia harus berani menegakkan hukum secara adil, tanpa pilih kasih atau takut kehilangan jabatan.

  4. Menciptakan Kesejahteraan dan Kedamaian
    Kepemimpinan yang adil membawa keberkahan bagi masyarakat. Keadilan menciptakan ketertiban sosial, mengurangi kezaliman, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemimpin yang adil tidak hanya dicintai oleh manusia tetapi juga mendapat ridha dari Allah.

  5. Mengorbankan Kepentingan Pribadi demi Rakyat
    Seorang pemimpin yang adil tidak hanya bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi lebih mengutamakan kepentingan umat. Ia mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai Islam, bukan karena tekanan politik, uang, atau keuntungan pribadi.

  6. Dicintai dan Didukung oleh Allah
    Pemimpin yang menegakkan keadilan sesuai dengan syariat Islam adalah perpanjangan rahmat Allah di muka bumi. Ia menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan umat, sehingga Allah memberikan balasan berupa perlindungan di hari kiamat.

Kesimpulan

Pemimpin yang adil adalah salah satu dari tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah di Padang Mahsyar karena mereka telah melewati ujian yang sangat berat. Mereka tetap teguh dalam keadilan meskipun dihadapkan pada berbagai godaan dan tantangan. Naungan di Padang Mahsyar adalah bentuk penghargaan dari Allah atas usaha mereka dalam menegakkan keadilan di dunia.

Oleh karena itu, menjadi pemimpin bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tanggung jawab besar yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun