Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bung Karno vs Tan Malaka : Dinamika Konflik, Pertentangan Dan Perbedaan Pandangan

12 Maret 2025   09:44 Diperbarui: 12 Maret 2025   09:44 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama bergerilya, Tan Malaka akhirnya ditangkap oleh pasukan TNI di bawah komando Kolonel Sabarudin di Kediri. Ia dieksekusi tanpa pengadilan oleh tentara Indonesia sendiri pada Februari 1949, atas perintah pihak militer yang pro-pemerintah Soekarno.

Kematian Tan Malaka adalah ironi besar dalam sejarah Indonesia, karena seorang pejuang kemerdekaan akhirnya dibunuh oleh negaranya sendiri.

Kesimpulan

Tan Malaka dan Soekarno sama-sama pejuang kemerdekaan, tetapi memiliki perbedaan besar dalam strategi, ideologi, dan cara membangun negara.

  1. Tan Malaka menolak diplomasi dan ingin perang total, sementara Soekarno lebih memilih jalur negosiasi untuk mempertahankan kemerdekaan.
  2. Tan Malaka mengusung sosialisme yang radikal, sedangkan Soekarno memilih Demokrasi Pancasila yang lebih moderat.
  3. Tan Malaka ingin negara berbasis tentara rakyat, sedangkan Soekarno membangun tentara nasional yang profesional.
  4. Tan Malaka akhirnya ditangkap dan dibunuh oleh tentara Indonesia sendiri pada tahun 1949, sebagai bagian dari konflik internal pasca-kemerdekaan.

Meskipun mereka berseberangan dalam strategi politik, Tan Malaka tetap dihormati sebagai pahlawan nasional, dan banyak pemikirannya yang tetap relevan dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun