Gelar "Sultanul Auliya'" (Raja Para Wali) adalah gelar yang sangat tinggi dalam dunia tasawuf. Gelar ini tidak diberikan sembarangan, melainkan hanya kepada wali yang memiliki maqam (kedudukan) tertinggi di antara para wali lainnya dalam suatu masa. Syekh Abdul Qadir Al-Jilani adalah yang paling terkenal dengan gelar ini, namun dalam sejarah Islam ada beberapa wali lain yang juga pernah menyandang gelar yang sama atau memiliki kedudukan setara.
1. Syekh Bayazid Al-Busthami (804-874 M)
Sufi yang Menyaksikan Hakikat Ilahi
Bayazid Al-Busthami adalah salah satu sufi besar dari Persia yang dikenal dengan ajaran fana' (melebur dalam kehendak Allah) dan pengalaman-pengalaman spiritualnya yang luar biasa.
Kisah Kewaliannya:
Suatu ketika, murid-muridnya bertanya, "Bagaimana Anda bisa mencapai kedekatan dengan Allah?"
Beliau menjawab, "Aku melepas dunia dan hanya memilih Allah. Aku masuk dalam rahasia-Nya dan menjadi hamba sejati yang tidak memiliki apa pun selain Dia."
Bayazid dikenal sebagai wali yang memiliki maqam tertinggi dalam zamannya dan oleh sebagian ulama disebut sebagai Sultanul Auliya' sebelum era Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.
2. Syekh Junaid Al-Baghdadi (830-910 M)
Sufi yang Menyatukan Tasawuf dan Syariat
Junaid Al-Baghdadi adalah sufi besar dari Baghdad yang terkenal dengan konsep tasawuf yang tetap berpegang teguh pada syariat.