✅ Tidak ada biaya kampanye besar.
✅ Politik stabil karena tidak ada persaingan partai besar.
❌ Tidak ada demokrasi penuh, sehingga rakyat tidak bisa memilih pemimpinnya secara bebas.
❌ Korupsi berbasis kekuasaan—meskipun tidak ada politik uang dalam pemilu, kekayaan negara sering dikendalikan oleh segelintir elite kerajaan.
2. Negara dengan Sistem Semi-Demokrasi: Ada Pemilu, Tapi Terbatas
Contoh Negara:
- Yordania, Maroko, Lebanon, Irak, Tunisia, Mesir, Aljazair
Mengapa Biaya Politik Relatif Rendah?
✅ Pemilu Ada, Tapi Tidak Sepenuhnya Bebas
- Beberapa negara seperti Yordania dan Maroko memiliki sistem monarki konstitusional, di mana ada parlemen yang dipilih oleh rakyat, tetapi raja masih memiliki kekuasaan besar.
- Pemilu diadakan tetapi dikontrol ketat oleh negara, sehingga tidak ada kompetisi politik yang sangat mahal seperti di negara demokrasi liberal.
✅ Media Dikontrol oleh Pemerintah
- Kampanye politik di negara-negara ini biasanya dibatasi oleh pemerintah, sehingga kandidat tidak bisa bebas menghabiskan uang untuk iklan politik seperti di Indonesia atau AS.
- Tidak ada kebebasan media penuh, sehingga hanya kandidat yang disetujui pemerintah yang bisa mendapatkan eksposur.
✅ Kandidat Politik Sering Didanai oleh Negara atau Penguasa
- Banyak kandidat di pemilu negara-negara ini mendapat dukungan finansial dari pemerintah atau elite politik yang berkuasa, bukan dari donatur individu atau korporasi.
Dampak:
✅ Politik tidak semahal di Indonesia atau AS.
✅ Negara bisa mengontrol stabilitas politik dengan lebih mudah.
❌ Korupsi tetap ada, terutama dalam bentuk nepotisme dan kontrol ekonomi oleh elite politik.
❌ Oposisi politik sulit berkembang, karena pemerintah sering membatasi kebebasan politik.
3. Negara dengan Konflik & Ketidakstabilan Politik
Contoh Negara:
- Suriah, Yaman, Libya, Palestina, Sudan