Sakit saraf kejepit (HNP) adalah sangat menyiksa, jelaskan sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh kita dilihat dari perspektif sistem kerangka tubuh dan sistem saraf, sehingga diistilahkan dengan saraf kejepit. Â Jelaskan juga bagaimana kaidah pengobatan dengan terapi PAZ bisa menjadi alternatif penyembuhan dan pengobatan yang paripurna.
Saraf kejepit atau HNP (Herniated Nucleus Pulposus) terjadi ketika bantalan tulang belakang (diskus intervertebralis) mengalami penonjolan atau pecah, sehingga menekan saraf di sekitarnya. Untuk memahami ini, kita harus melihatnya dari perspektif sistem kerangka tubuh dan sistem saraf.
1. Perspektif Sistem Kerangka Tubuh
Tulang belakang manusia terdiri dari 33 ruas tulang yang dipisahkan oleh bantalan (diskus intervertebralis). Bantalan ini berfungsi sebagai peredam kejut dan memungkinkan fleksibilitas pada tulang belakang. Struktur ini terbagi menjadi beberapa bagian utama:
- Servikal (leher) 7 ruas
- Torakal (punggung atas) 12 ruas
- Lumbal (pinggang) 5 ruas
- Sakrum & Koksigis (tulang ekor)
Setiap ruas saling berhubungan dengan sendi dan ligamen, yang menjaga stabilitas sekaligus fleksibilitas gerak. Jika terjadi ketidakseimbangan struktur, misalnya akibat postur yang salah, beban berlebih, atau trauma, maka terjadi tekanan abnormal pada bantalan tulang belakang.
Saat tekanan ini berlebihan, bantalan bisa mengalami robekan dan isi dalamnya (nucleus pulposus) bisa menonjol keluar, menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini disebut HNP (hernia nucleus pulposus), yang dalam istilah awam disebut saraf kejepit.
2. Perspektif Sistem Saraf
Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta sistem saraf tepi (saraf yang keluar dari tulang belakang) sangat berperan dalam pengiriman sinyal ke seluruh tubuh.
Ketika saraf mengalami tekanan akibat bantalan yang menonjol, maka akan terjadi gangguan pada aliran listrik saraf, yang menyebabkan:
- Nyeri hebat (karena saraf sensorik terganggu)
- Kesemutan atau mati rasa (karena impuls saraf tidak tersampaikan dengan baik)
- Kelemahan otot (karena saraf motorik terhambat)
- Gangguan fungsi organ (jika saraf otonom terpengaruh, misalnya menyebabkan gangguan pencernaan atau disfungsi kandung kemih)
3. Bagaimana PAZ Bisa Menjadi Solusi?