Pandangan Medis Konvensional tentang Saraf Kejepit (HNP)
Dalam dunia medis konvensional, Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau saraf kejepit dipahami sebagai suatu kondisi di mana bantalan antar tulang belakang (diskus intervertebralis) mengalami kerusakan atau degenerasi, menyebabkan tonjolan atau kebocoran isi diskus yang menekan saraf di sekitarnya.
1. Penyebab HNP Menurut Medis
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan HNP menurut ilmu kedokteran antara lain:
- Penuaan (degenerasi diskus) Diskus kehilangan elastisitas dan mudah mengalami robekan.
- Cedera atau trauma Jatuh, kecelakaan, atau angkat beban berat dengan teknik yang salah.
- Postur tubuh yang buruk Duduk terlalu lama, membungkuk, atau bekerja dalam posisi tidak ergonomis.
- Obesitas Memberikan tekanan lebih pada tulang belakang.
- Kurangnya aktivitas fisik Melemahkan otot-otot penyangga tulang belakang.
2. Proses Diagnosis HNP dalam Medis
Diagnosis HNP dilakukan melalui beberapa tahap:
a) Anamnesis (Riwayat Medis Pasien)
Dokter akan menanyakan tentang:
- Gejala nyeri (lokasi, tingkat keparahan, dan apakah menjalar ke bagian tubuh lain).
- Faktor pemicu (misalnya, setelah mengangkat beban berat atau duduk lama).
- Gejala tambahan (kesemutan, kelemahan otot, atau gangguan kontrol kandung kemih/buang air besar).
b) Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi:
- Refleks saraf Menguji apakah ada penurunan respons saraf di kaki atau tangan.
- Kekuatan otot Memeriksa apakah ada kelemahan otot di area yang terkena.
- Tes Lasegue (Straight Leg Raise Test) Pasien diminta mengangkat kaki lurus, dan jika nyeri muncul saat sudut tertentu, ini bisa menjadi tanda HNP di daerah lumbal.