Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cerita Anjloknya Omzet Penjual Ketoprak di Batam (Seri II)

28 Maret 2021   20:27 Diperbarui: 28 Maret 2021   20:45 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir yang paling berkesan, kata mereka. Tetap bertahan dengan keadaan yang begini, dan keuntungan seadanya hanya untuk makan dan beli bahan jualan sebisanya saja. Target mereka tidak lagi sama seperti sebelumnya.

Meskipun sepinya pembeli, kedua pemuda ini mengaku belum mau jualan lain, mereka masih tetap jualan ketoprak sampai kondisi benar-benar membaik. Tukas mereka.

Menurut hemat penulis, dengan kenaikan harga ini, untuk semua harga ya. Hal ini agak sedikit memberatkan seluruh produsen dan konsumen. Sampai kapan lonjakan harga bahan pangan ini diatasi oleh pemerintah?

Penulis lebih memikirkan tentang kenaikan harga ini sudah tidak terkontrol, menyempitkan kesempatan hidup masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sebagai masyarakat kelas menengah atas mungkin bisa memaklumi kenaikan harga tersebut namun tidak dengan masyarakat kelas bawah. Tentunya mereka berharap harga bisa segera kembali normal. Harapan penulis. Semoga saja pemerintah segera mengambil langkah tegas agar bisa melakukan upaya untuk membuat harga-harga kembali menjadi normal lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun