Mohon tunggu...
Haikal Lazuardi
Haikal Lazuardi Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Program Teknik Industri

Halo! Saya Mahasiswa S1 Teknik Industri Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Mengolah Cocopeat Dari Limbah Kelapa Muda Di Desa Punjulharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah

11 September 2025   10:12 Diperbarui: 11 September 2025   10:12 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model Pengolahan Cocopeat Cocopeat Limbah Kelapa Muda Desa Punjulharjo (Sumber : haikallazuardi1@gmail.com)

Desa Punjulharjo yang terletak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menghadapi persoalan serius terkait penumpukan sampah, khususnya di kawasan Pantai Karangjahe. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah ini menghasilkan dua kategori utama limbah rumah tangga, yaitu organik dan nonorganik. Keberadaan limbah rumah tangga tersebut dapat memicu pencemaran lingkungan, misalnya menurunkan kualitas air yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan masyarakat serta keseimbangan ekosistem. . Upaya pengelolaan limbah nonorganik, seperti plastik, telah dilakukan meski masih terbatas, umumnya melalui kegiatan daur ulang menjadi produk kerajinan (Chyntia, 2025). Sebaliknya, penanganan limbah organik masih belum optimal, terutama limbah sabut kelapa yang jumlahnya cukup besar.

Kelapa dikenal sebagai salah satu komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi karena hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan komersial. Namun, di Desa Punjulharjo, limbah sabut kelapa masih menjadi persoalan yang cukup serius, Tumpukan sabut kelapa banyak dijumpai di sekitar pesisir, khususnya di kawasan Pantai Karangjahe, akibat belum tersedianya sistem pengelolaan yang memadai. Limbah tersebut umumnya berasal dari aktivitas para pedagang kelapa muda yang berjualan di sepanjang pantai dan di area perbatasan Pantai Karangjahe. Padahal, sabut kelapa memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai jual. Dengan semakin meningkatnya volume sabut kelapa yang terbuang setiap hari, potensi tersebut akan sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan secara optimal dan hanya menjadi sampah.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, pada bulan Juli hingga Agustus 2025 sebagai bagian dari pelaksanaan program kerja individu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan pengabdian ini diawali dengan dua tahapan utama, yakni observasi lapangan dan studi 2 pustaka. Observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata mengenai kondisi masyarakat Desa Punjulharjo terkait permasalahan penumpukan limbah kelapa muda. Fokus utama observasi meliputi tiga aspek, yaitu ketersediaan kelapa muda sebagai bahan baku, pemanfaatan alat pencacah limbah kelapa muda, serta proses pengolahan limbah tersebut menjadi cocopeat. Sementara itu, studi pustaka dilakukan untuk memperkuat landasan konseptual penelitian dengan menggunakan referensi berupa buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian terdahulu, dan dokumen relevan yang membahas pengelolaan limbah kelapa muda, penggunaan alat pencacah, serta prosedur pembuatan cocopeat yang tepat.

Tahap selanjutnya adalah menyiapkan materi dalam bentuk media presentasi PowerPoint dan leaflet yang dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat. Materi tersebut berisi dua komponen utama. Pertama, penjelasan mengenai latar belakang terjadinya penumpukan limbah kelapa muda di lingkungan masyarakat, termasuk dampak negatif yang ditimbulkan apabila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik. Kedua, uraian mengenai tahapan serta struktur proses pengolahan limbah kelapa muda menjadi cocopeat, mulai dari penggunaan alat pencacah hingga hasil akhir berupa media tanam yang bernilai guna. Dengan adanya penyusunan materi ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas dan praktis mengenai pentingnya pengelolaan limbah secara tepat.

Usai tahap penyusunan materi, kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan sosialisasi yang ditujukan kepada Pemerintah Desa Punjulharjo, pengelola Pantai Karangjahe, paguyuban kuliner, serta Karang Taruna. Sosialisasi ini dilaksanakan melalui dua bentuk kegiatan utama, yaitu pemaparan materi dan praktik langsung penggunaan alat pencacah limbah kelapa muda sekaligus proses pembuatan cocopeat. Seluruh kegiatan dipandu oleh mahasiswa KKN (peneliti) yang bertindak sebagai fasilitator. Pada bagian pemaparan, peneliti memberikan penjelasan mengenai latar belakang munculnya permasalahan limbah kelapa muda di Desa Punjulharjo serta manfaat pengolahan limbah tersebut. Setelah itu, peserta sosialisasi, yang dihadiri dari perangkat desa, pengelola pantai, kelompok kuliner, dan Karang Taruna, diberi kesempatan untuk mencoba mengoperasikan alat pencacah secara langsung. Selama praktik, peneliti mendampingi dan memberikan arahan teknis sehingga peserta dapat memahami tahapan produksi cocopeat secara lebih aplikatif. Dengan metode ini, diharapkan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun