Mohon tunggu...
R A Kurniasih
R A Kurniasih Mohon Tunggu... Penulis - Just blog and share

Dimana sebuah perjalanan berawal, disitulah sebuah kisah dimulai. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Kami Menikmati Piala Dunia Lewat Radio

3 Juli 2018   17:54 Diperbarui: 5 Juli 2018   09:46 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
radio teman karib yang selalu ada tiap laga piala dunia 2018 dimulai (dokpri)

Bagi kebanyakan orang, pertunjukan bola semacam piala dunia akan lebih mantap bila dinikmati secara langsung atau melalui layar kaca alias televisi. Tapi tahukah kamu, meskipun ditayangkan oleh televisi nasional, tidak seluruh daerah mampu mengakses saluran televisi tersebut. 

Misalkan saja di daerah tempat saya tinggal yang berada di pesisir pantai atau daerah-daerah yang terpelosok yang hanya bisa mengakses satu hingga dua stasiun televisi saja dengan antena biasa. Ya, di daerah-daerah seperti ini, akses televisi masih sangat terbatas. 

Antena biasa tidaklah cukup untuk mendapatkan seluruh stasiun TV nasional. Penduduk-penduduk disini harus rela 'membayar' lebih untuk mendapatkan lebih banyak stasiun TV. TV kabel ataupun parabola menjadi solusi yang ciamik.

Namun demikian tidak semua orang mampu untuk membayar iuran bulanannya. Walhasil orang yang senasib seperti saya pastinya hanya bisa mengandalkan nonton bareng atau nebeng nonton bersama di rumah tetangga.

Ada pula lho yang sampai berlangganan internet bulanan hanya demi menonton piala dunia. Namun sama saja, harus merogoh kocek dalam-dalam.

Mungkin hal itu tidak masalah jika uang bulanan memang berlebih. Akan tetapi saya butuh alternatif dan solusi lain untuk menonton piala dunia tanpa menghabiskan banyak biaya. Dan pilihan saya jatuh kepada radio. Untung saja ada salah satu  stasiun radio yang berbaik hati untuk menyiarkan piala dunia secara live.

Sekilas terdengar seperti zaman kuno, ya. Namun inilah kenyataannya.

Mungkin lebih dari 20 tahun yang lalu orang-orang masih banyak yang mendengarkan siaran bola melalui radio. Tetapi di zaman now ini faktanya hampir setiap hari saya stay tune di stasiun radio yang memiliki jargon "Sekali di Udara tetap di Udara".

Yup, betul sekali, Radio Republik Indonesia atau RRI. Stasiun radio yang mengudara di 93 daerah ini hampir tidak pernah absen untuk menyiarkan setiap pertandingan piala dunia sejak awal perhelatan. Melalui siaran piala dunia via radio ini, pendengar akan ditemani oleh penyiar radio dan komentator baik secara langsung melalui studio maupun dari Rusia.

Saya pun hampir selalu mengikuti siaran langsung dari RRI. Di tengah malam, di saat semua orang terlelap, sayup-sayup suara penyiar radio dengan intonasi bersemangat menggugah raga dari jutaan telinga di penjuru negeri ini.  Mendengarkan siaran bola di radio pun tak kalah menegangkan dibandingkan televisi. Penyiar membangun imajenasi pendengar melalui suara, intonasi, serta jargon-jargonnya ketika bola bergulir dari satu kaki ke kaki lainnya. 

Bekerja sama dengan Futball Momentum Asia (FMA), RRI berupaya menghadirkan siaran piala dunia terbaik agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati euforia piala dunia.

Keberhasilan RRI untuk dapat memegang lisensi dari FIFA (Federation Internationale de Football Association) tak lepas dari upaya RRI untuk melakukan revolusi terhadap program-programnya yang lebih masa kini, kreatif, dan inofatif yang kemudian berbuah kepercayaan dari FIFA.

Sebagai pemegang hak siar radio (Radio broadcaster) Piala Dunia 2018 satu-satunya di Indonesia, RRI patut berbangga hati sebab mampu menyapa para pendengar setianya melalui siaran langsung piala dunia.

Tak hanya bagi kami yang tinggal di daerah dengan akses televisi terbatas, RRI sekaligus menjadi pemuas bagi para penyandang disabilitas terutama tuna netra dan penggila bola lainnya. 

Sebagaimana disebutkan dalam banyak pemberitaan bahwasannya RRI merupakan stasiun radio dengan pendengar terbanyak, tak hanya di Indonesia namun juga di antara penyandang disabilitas.

Para penyandang disabilitas pada tahun ini diberikan kesempatan untuk dapat menikmati kemeriahan piala dunia 2018.

Antusiasme penyiaran piala dunia oleh RRI ini tak hanya sekedar melalui radio saja, namun ada pula acara nonton bareng dan mendengarkan Bersama siaran piala dunia. 

Pada siaran yang saya dengarkan pada hari Minggu (1/7/18), jelang pertandingan Spanyol kontra Rusia, salah seorang penyandang disabilitas mengungkapkan kebahagiaannya dapat mengikuti pertandingan tim-tim pujaannya.

Penyiaran melalui radio lebih mengena bagi mereka sebab siaran di televisi lebih mengutamakan visual sedangkan siaran radio lebih detail mendeskripsikan pergerakan bola sehingga lebih dapat menggambarkan sebagaimana di televisi.

Acara yang bertajuk "Pesta bola" ini menjadi program yang istimewa bagi saya dan pendengar RRI lainnya. Lepas pertandingan, hiburan tambahan berupa kuis berhadiah juga menjadi acara yang tak kalah menarik.

Di samping itu, RRI juga selalu menghadirkan perkembangan kabar terbaru dari perhelatan bola akbar ini. 

Sebagai salah satu media perekat bangsa, program piala dunia 2018 pun menjadi bergema hingga ke pelosok bahkan ke daerah terpencil di negeri ini.

Terakhir,  meskipun hanya mengikuti piala dunia melalui radio, slogan jangan nonton bola tanpa kacang garudatentu saja tidak boleh ketinggalan. Camilan serupa kacang garuda harus selalu tersedia sembari mendengarkan keseruan siaran bola bersama para penyiar radio.

Sekian

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun