Ulama-ulama terdahulu mampu menegakkan kebenaran meskipun menghadapi ancaman berat. Mereka tidak hanya menyampaikan dakwah, tetapi juga berjuang menghadapi penguasa zalim dengan keberanian dan tawakal kepada Allah. Akibatnya, dakwah mereka berdampak positif dan membawa perubahan di masyarakat.
Sebaliknya, ulama yang hanya mencari kepentingan duniawi atau diam terhadap kezaliman gagal melaksanakan amanah ini. Imam Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin membagi ulama menjadi tiga kelompok:
- Ulama yang membinasakan diri dan orang lain karena mengejar kenikmatan dunia.
- Ulama yang menyelamatkan diri dan orang lain dengan mendakwahkan kebenaran secara konsisten.
- Ulama yang menyelamatkan orang lain, tetapi membinasakan diri karena hanya berpura-pura menegakkan kebenaran.
Pemilihan Pemimpin yang Tepat
Dalam pemilihan Pemimpin, umat Islam harus menjadikan aturan Islam sebagai pedoman utama. Pemimpin yang dipilih harus berkompeten, adil, dan mampu membawa masyarakat menuju kebaikan. Ulama juga perlu memberikan arahan kepada umat dan tidak hanya mendukung kandidat secara pragmatis.
Penutup
Jika ulama dan penguasa menjalankan tugasnya dengan benar, masyarakat akan merasakan manfaat besar berupa kehidupan yang adil dan tenteram. Namun, jika keduanya menyimpang, masyarakat akan tenggelam dalam kerusakan dan kezaliman. Oleh karena itu, penting bagi kita semua, termasuk ulama dan penguasa, untuk selalu berpegang pada ajaran Islam dalam setiap langkah kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI