Mohon tunggu...
Hadijah Hanifah
Hadijah Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Doing things right

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Unik dan Meriah Ramaikan Maulid Nabi di Indonesia

6 Oktober 2022   13:59 Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:02 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Ümmügülsüm Çalış: https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-kota-orang-orang-bangunan-12683813/

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi yang sangat disayangi dan dicintai oleh umat muslim. Nabi Muhammad SAW menjadi panutan juga pedoman untuk umat muslim dalam menjalankan kewajibannya. Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan agamanya, yaitu agama islam, patut diacungi jempol karena tidak main-main. Nabi Muhammad SAW harus melewati berbagai macam rintangan yang tidak ada habisnya. Segala bentuk cacian, hinaan, juga perlakuan buruk pun didapatkannya.


Untuk menghargai, mengingat, dan mengenang segala perjuangan yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW, maka setiap tanggal 12 Rabi'ul Awal (kalender hijriah) yang merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, diperingati sebagai hari Maulid Nabi. Dimana, peringatan hari tersebut masuk ke dalam hari libur nasional

Dalam memperingati Maulid Nabi tersebut, biasanya terdapat beberapa tradisi yang dilakukan oleh setiap daerah. Setiap tradisi yaang dilakukan tentunya mempunyai makna, yaitu untuk menunjukkan bentuk rasa cinta kita sebagai umat-Nya. Tradisi dari setiap daerah pastinya memiliki keunikan dan kekhasannya masing-masing dalam memperingati Maulid Nabi ini. Berikut beberapa tradisi yang dilakukan oleh berbagai daerah yang ada di Indonesia.

KIRAB AMPYANG

Foto oleh Maksim Romashkin: https://www.pexels.com/id-id/foto/agama-wallpaper-langit-cerah-islam-13748555/
Foto oleh Maksim Romashkin: https://www.pexels.com/id-id/foto/agama-wallpaper-langit-cerah-islam-13748555/

Kirab ampyang merupkan tradisi Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh masyarakat desa Loram Kulon dan desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kirab mempunyai arti karnival, atau pengarakan. Sedangkan, Ampyang adalah nasi kepal yang dibungkus daun jati dan diberi lauk. Setelahnya, nasi dibungkus dan disusun hingga menyerupai bentuk gunung dan diletakkan di atas tandu yang juga sudah dilengkapi dengan buah-buahan dan sayur-sayuran. Jadi, Kirab Ampyang adalah karnival atau arak-arakan yang membawa tandu berisi ampyang. Tandu yang berisi ampyang tadi didoakan, lalu dibawa ke halaman Masjid Wali At-Taqwa, desa Loram Kulon untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.

BUNGO LADO

Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/masjid-agung-460680/
Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/masjid-agung-460680/

Tradisi Maulid Nabi selanjutnya adalah Bungo Lado, yang diselenggarakan di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Bungo Lado sendiri merupakan pohon hias yang dedaunannya itu merupakan uang, ini juga biasa disebut sebagai pohon uang. Setiap desa di Padang Pariaman ini nantinya akan membawa Bungo Lado, setelah itu Bungo Ladonya akan dikumpulkan. Uang yang terkumpul dari tiap-tiap Bungo Lado akan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah.

TELUR HIAS

Foto oleh Maksim Romashkin: https://www.pexels.com/id-id/foto/halaman-agama-wallpaper-langit-cerah-13748548/
Foto oleh Maksim Romashkin: https://www.pexels.com/id-id/foto/halaman-agama-wallpaper-langit-cerah-13748548/

Di Kabupaten Maros, Selawesi Selatan, biasanya diadakan tradisi Telur Hias untuk memperingati Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi ini dilakukan di masjid daerah setempat. Setiap keluarga yang datang membawa ember berisi makanan, buah-buahan, serta telur rebus yang telah diberi pewarna dan hiasan. Setelah sholat dzuhur dan doa bersama, makanan yang dibawa itu ditukar dan dibagikan kepada setiap kepala keluarga. Jadi, nantinya tidak ada keluarga yang mendapatkan makanannya sendiri karena sudah saling ditukarkan.

SOKO TALUH

Foto oleh Chattrapal (Shitij)  Singh: https://www.pexels.com/id-id/foto/kerumunan-orang-berkumpul-di-dekat-masjid-jama-delhi-2989625/
Foto oleh Chattrapal (Shitij)  Singh: https://www.pexels.com/id-id/foto/kerumunan-orang-berkumpul-di-dekat-masjid-jama-delhi-2989625/

Tradisi dari desa Pegayaman, Buleleng, Bali. Yaitu adalah Soko Taluh. Tradisi in disebut lebih meriah daripada perayaan 2 hari raya besar umat muslim lainnya seperti Idul Fitri Dan Idul Adha. Warga setempat membuat pohon hias yang terdiri dari batang pisang, yang ditusuk bunga bertangkaikan lidi bambu. Pada ujung tangkai tersebut, telur ayam yang sudah direbus dijuntaikan bersandingan dengan bunga kertas yang cantik dengan warna yang cerah. Pohon ini bernama Soko Taluh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun